Laju Pertumbuhan Pembesaran Udang Galah (Macrobrachium Rosenbergii) Dan Ikan Nila (Oreochromis Sp.) Pada Sistem Polikultur

Udang galah (Macrobrachium rosenbergii de Man) dan ikan nila (Oreochromis sp.) merupakan komoditas unggulan utama perikanan budidaya di Indonesia. Hal ini dikarenakan udang galah dan ikan nila memiliki nilai ekonomis dan permintaan pasar yang tinggi baik dalam negeri maupun luar negeri. Permasalahan yang sering muncul pada budidaya perikanan di Indonesia adalah produk perikanan yang tidak memenuhi target produksi. Hal ini disebabkan karena mortalitas yang tinggi mencapai 60-90% yang disebabkan oleh serangan penyakit, kurangnya asupan nutrisi pakan, kualitas air yang buruk, dan teknologi budidaya konvensional yang kurang baik. Salah satu cara agar dapat memenuhi target produksi dan sistem budidaya yang berkelanjutan adalah dengan menggunakan sistem budidaya polikultur. Keuntungan budidaya secara polikultur adalah adanya kemungkinan untuk memperoleh lebih dari satu komoditas, terlaksananya pemanfaatan ruang secara optimal, peningkatan daya dukung lahan, perbaikan kualitas lingkungan yang dapat mengurangi resiko kegagalan panen dibanding sistem budidaya monokultur dan peningkatan nilai tambah budidaya. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui laju pertumbuhan pembesaran udang galah dan ikan nila pada sistem polikultur. Penelitian ini dilaksanakan di Unit Pelaksana Teknis Budidaya Ikan Air Tawar Sumberpasir Malang pada bulan April-Agustus 2017. Metode dari penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas. Metode deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan keadaan subjek atau objek dalam penelitian dapat berupa orang, lembaga, masyarakat dan yang lainnya yang pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau apa adanya. Penelitian ini menggunakan 2 perlakuan yaitu polikultur dan monokultur dengan perlakuan polikultur 4 kali ulangan. Kemudian data diambil menggunakan metode sampling yaitu masing-masing 30 ekor untuk ikan nila dan udang galah. Sampling ikan dan udang dilakukan setiap 7 hari sekali selama pemeliharaan 35 hari, kemudian dilakukan pengukuran bobot ikan Nila dan udang Galah, selanjutnya diambil rata-rata. Data yang diperoleh kemudian diproses dan dianalisis lebih lanjut dengan dasar teori yang telah dipelajari sehingga memperoleh gambaran mengenai objek tersebut dan dapat ditarik kesimpulan mengenai masalah yang diteliti. Parameter utama yang diamati adalah kelulushidupan (SR), laju pertumbuhan spesifik (SGR), rasio konversi pakan (FCR) dan parameter penunjang pada penelitian ini adalah kualitas air meliputi suhu, DO dan pH diukur setiap hari, sedangkan nitrat dan orthofospat yang diukur pada akhir penelitian. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa perlakuan polikultur pada sistem budidaya memberikan pengaruh 95,80% bagi kelulushidupan ikan nila dan 92,53% kelulushidupan udang galah. Laju pertumbuhan spesifik memberikan pengaruh 4,80% BB/hari pada ikan nila, sedangkan pada udang galah 3,93% BB/hari. Rasio konversi pakan 1,11 untuk ikan nila dan 1,63 untuk udang galah