Pengaruh Penggunaan Ampas Putak Dalam Pakan Terhadap Kandungan Protein, Ph Dan Warna Daging Ayam Pedaging

Pakan merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan dalam usaha peternakan ayam pedaging. Susunan pakan dilakukan sesuai dengan kebutuhan ternak, yang terdiri dari sumber karbohidrat (jagung, singkong, sagu dan dedak), sumber protein nabati dan hewani, sumber vitamin dan mineral. Beberapa bahan penyusun pakan saat ini ketersediaannya masih impor untuk mencukupi kebutuhan pakan ternak secara menyeluruh. Bahan pakan yang tergolong impor diantaranya yaitu jagung, tepung ikan, dan bungkil kedelai, sehingga perlu adanya pemanfaatan bahan lain untuk dijadikan bahan pakan alternatif. Salah satu bahan pakan yang dapat digunakan adalah ampas putak, dimana bahan ini merupakan limbah dari pembuatan pati yang berasal dari pohon gewang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan ampas putak tanpa fermentasi dan terfermentasi serta level yang berbeda dalam pakan terhadap kandungan protein, pH dan warna daging ayam pedaging. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai informasi dan acuan penggunaan ampas putak tanpa fermentasi dan terfermentasi dalam pakan untuk meningkatkan kualitas daging ayam pedaging meliputi kandungan protein, pH dan warna. viii Materi yang digunakan adalah 180 ekor ayam pedaging jantan umur satu hari strain Lohman Platinum dan ampas putak tanpa fermentasi dan terfermentasi. Metode penelitian adalah percobaan in vivo dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap pola tersarang dengan 2 faktor. Faktor pertama yaitu penggunaan ampas putak tanpa fermentasi (P0) dan ampas putak fermentasi (P1). Faktor kedua yaitu level (L0=0%, L1=5%, L2=10%, L3=15%, dan L4=20%). Variabel yang diamati adalah kandungan protein, pH, dan warna daging ayam pedaging. Apabila terdapat perbedaan antar perlakuan diuji dengan Uji Jarak Bergand