Ketika Ta’aruf Menjadi Pilihan (Studi Kualitatif Koordinasi Makna Ta’aruf Antara Anak Dan Orang Tua Tentang Proses Ta’aruf Hingga Proses Pernikahan)

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh proses ta’aruf sebagai metode pengenalan pasangan pranikah berdasarkan tuntunan syariat Islam yang memiliki proses pengembangan hubungan yang singkat menuju pernikahan. Pernikahan dalam budaya Timur tidak hanya menyangkut dua individu yang akan menikah saja, namun melibatkan orang tua dalam pengambilan keputusan untuk hubungan dapat menuju tahap pernikahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui koordinasi makna ta’aruf antara anak dan orang tua. Melalui desain studi kualitatif, data dikumpulkan menggunakan wawancara mendalam pada 4 pasang informan ibu dan anak peserta ta’aruf. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) makna ta’aruf bagi anak adalah sebagai bagian dari kepatuhan kepada Tuhan Yang Maha Esa pada syariat agama (bersifat transedental), sementara orang tua memaknai ta’aruf sebagai tahapan membangun hubungan yang bisa dinegosiasikan (bersifat sosial) (2) proses koordinasi makna ta’aruf berlangsung secara berbeda-beda dipengaruhi oleh beberapa faktor (3) letak hierarki koordinasi makna ta’aruf berada pada level hubungan sebagai konteks yang paling kuat mempengaruhi level makna lainnya. Penelitian ini telah dapat menggambarkan bagaimana teori CMM sebagai teori Barat dapat digunakan untuk mendiskusikan studi-studi dalam perspektif Timur khususnya dalam memandang hubungan