Pengaruh Laser Power Pada Laser Cutting Terhadap Kekasaran Permukaan Dan Kepresisian Pada Spesimen SUS 304

Dewasa ini, laser cutting banyak sekali digunakan untuk berbagai aplikasi. Antara lain pada bidang industri, kedokteran, militer, optik dan berbagai aplikasi interaksi laser dengan material. Misalnya proses interaksi laser pada material food grade yaitu bahan logam yang digunakan untuk alat perlengkapan makanan/minuman, mesin pengolah makanan/minuman dan lain-lain. Bahan logam tersebut tidak akan mengkontaminasi atau mencemari makanan/minuman dengan zat-zat kimia logamnya, seperti perubahan warna dan rasa / bau. Laser merupakan salah satu alternatif dalam menjawab tantangan teknologi pada zaman ini yang menawarkan keuntungan yang signifikan pada metode pemotongan konvensional. Beberapa di antaranya yaitu presisi, pemrosesan kecepatan tinggi, dan biaya rendah. Pemotongan laser dilibatkan dengan pengolahan bahan suhu tinggi termasuk pemanasan fasa padat, pencairan, dan penguapan. Laser cutting bekerja dengan mengarahkan output dari laser daya tinggi paling sering melalui optik. Laser optik dan CNC (computer numerical control) yang digunakan untuk mengarahkan materi atau sinar laser yang dihasilkan. Ketika laser berinteraksi dengan material,ada pelelehan (melting) dan penguapan (vaporization). Sangat diharapkan material yang di interaksikan dengan laser akan menghasilkan ablasi yang bersih dengan tingkat kerusakan minimal akibat panas, debris (bekas) atau recast. Dalam hal ini, maka diadakan sebuah penelitian untuk melihat interaksi laser nitrogen (N2) dengan material SUS 304. Melalui penelitian ini, diharapkan akan diketahui bagaimana interaksi laser power terhadap kekasaran permukaan dan kepresisian pada stainless steel 304.Proses pemotongan menggunakan variasi laser power 400, 550, 700, 850 dan 1000 watt. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan diberikannya variasi laser power akan menurunkan nilai kekasaran permukaanya serta menurunnya tingkat penyimpangan geometri seiring meningkatnya nilai laser powe