Pengaruh Penggunaan Media Biofilter Yang Berbeda Terhadap Kualitas Air Budidaya Udang Galah (Macrobrachium rosenbergii) Dengan Sistem Resirkulasi

Udang merupakan salah satu komoditas unggulan utama industrialisasi perikanan budidaya di Indonesia karena memiliki nilai ekonomis dan permintaan pasar yang tinggi. Permintaan udang dari negara seperti Amerika Serikat, Jepang, Taiwan, Filipina, Italia, Prancis, Swedia dan Spanyol ke Indonesia mengalami kenaikan sangat signifikan. Berdasarkan nilai ekspor nasional tahun 2015 sebesar US$ 1,97 milyar, udang menyumbang 36,7% atau sebesar US$ 723,6 juta. Suplai air yang cukup belum menjamin keberhasilan bila pengelolaan kualitas air selama pemeliharaan tidak diperhatikan. Apalagi saat ini sumber air sebagai media hidup ikan sudah banyak tercemar, sehingga ketersediaan air bersih yang layak sangat terbatas Teknik budidaya semakin hari semakin berkembang, para petani mulai melakukan pemeliharaan sistem intensif dengan padat tebar yang tinggi. Namun hal ini berdampak pada kualitas penurunan kualitas air akibat dari kotoran (feses) dan sisa-sisa pakan. Penggunaan filter biologi dengan sistem resirkulasi didalam budidaya merupakan alternatif yang dapat digunakan untuk menjaga kualitas air tetap optimum. Sistem resirkulasi merupakan suatu sistem yang menggunakan air pada suatu tempat lebih dari satu kali dengan adanya proses pengolahan limbah dan adanya sirkulasi atau perputaran air Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Juli sampai September 2017 di Laboratorium Reproduksi Ikan dan Laboratorium Lingkungan dan Bioteknologi Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya, Malang. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan serta masing-masing perlakuan 3 kali ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah penggunaan media biofilter Bioring, Bioball, Bambu dan perlakuan kontrol tanpa menggunakan biofilter. Data hasil yang diperoleh dianalisa sidik ragam (ANOVA), kemudian dilanjutkan menggunakan uji BNT dengan selang kepercayaan 95% dan 99%. Parameter utama yang diuji adalah Total Amonia Nitrogen (TAN) nitrit dan nitrat Sedangkan parameter penunjang berupa kualitas air yang meliputi suhu, pH, kandungan oksigen terlarut (DO) dan kelulushidupan. Hasil yang diperoleh dari penggunaan media biofilter yang berbeda (bioball bioring dan bambu) terhadap konsentrasi total amonia nitrogen (TAN), nitrit, dan nitrat yaitu terbaik pada perlakuan C. Biofilter dengan menggunakan bioring pada perlakuan C memperoleh hasil rerata konsentrasi TAN 0,116 ± 0,002 mg/L, nitrit 0,119 ± 0,005 mg/L, nitrat 2,529 ± 0,160 mg/L. Kesimpulan yang didapatkan dalam penelitian ini yaitu penggunaan media biofilter yang berbeda (bioball bioring dan bambu) terhadap konsentrasi total amonia nitrogen (TAN), nitrit, dan nitrat pada budidaya udang galah (Macrobrachium rosenbergii) dengan sistem resirkulasi memberi pengaruh yang sangat nyata terhadap konsentrasi TAN, nitrit, dan nitrat. Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan dapat disarankan menggunakan media filter bioring dalam sistem resirkulasi. Selain itu, perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai jumlah media filter bioring yang berbeda