Aktivitas Enzim Lipase dan Protease pada Usus Ikan Lele dumbo (Clarias gariepinus) yang Dipelihara dengan Penambahan Probiotik dan Dosis Berbeda

Ikan lele (Clarias gariepinus) merupakan salah satu ikan air tawar yang diminati masyarakat dan juga termasuk komoditas unggulan yang mempunyai prospek pasar yang baik. Hal ini terbukti dari permintaan yang cukup tinggi yaitu mencapai ±500.000 ekor/minggu. Tingginya permintaan ini menyebabkan para peternak lele melakukan pembenihan secara buatan dan alami. Permasalahan utama pada budidaya intensif adalah meningkatnya kadar bahan organik dalam air yang ditimbulkan dari feses dan sisa pakan. Feses dan sisa pakan yang terakumulasi dalam air dapat meningkatkan konsentrasi amoniak yang bersifat toksik bagi ikan. Kendala lain dari budidaya lele intensif adalah pengadaaan pakan. Hal ini, dikarenakan dalam budidaya intensif, diperlukan alokasi biaya mencapai sekitar 60-70% dari keseluruhan biaya produksi. Maka dari itu, penggunaan probiotik sangat dianjurkan, Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dosis dan probiotik yang terbaik terhadap aktivitas enzim lipase dan protease pada usus ikan lele (Clarias gariepinus) di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Brawijaya, Malang. Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Brawijaya, Malang pada bulan Agustus-September 2017. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimen dengan rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan pakan yang digunakan adalah A (pakan+probiotik A dosis 5 ml/kg), B (pakan+probiotik B dosis 5 ml/kg), C (pakan+probiotik A dosis 10 ml/kg) dan D (pakan+probiotik B dosis 10 ml/kg) serta perlakuan kontrol (tanpa penambahan probiotik) masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali ulangan serta dibantu dengan program SPSS ver.20. Ikan lele yang digunakan berasal dari petani ikan didaerah Gadang, Malang. Ikan diadaptasikan ±1 minggu dikolam penampungan dan diberi aerasi untuk mensuplai oksigen, kemudian ikan dipindah ke wadah pemeliharaan. Pemberian pakan pada ikan lele sebaiknya dilakukan setelah 24 jam penyimpanan dari penyemprotan probiotik A dan B dengan dosis 5 ml/kg dan 10 ml/kg. Frekuensi pemberian pakan yakni tiga kali sehari yaitu pada pagi, siang dan sore hari selama masa pemeliharaan. Uji aktivitas enzim dilakukan setelah masa pemeliharaan berakhir. Uji protease dilakukan dengan menggunakan spektrofotometer dan uji lipase menggunakan titrasi NaOH. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, penambahan probiotik pada pakan yang diberikan selama masa pemeliharaan ikan lele memberikan pengaruh terhadap aktivitas enzim lipase dan enzim protease. Hasil aktivitas enzim lipase terbaik ditunjukkan pada perlakuan D sebesar 2,21 (μ mol asam lemak/g menit), sedangkan pada aktivitas enzim protease hasil terbaik ditunjukkan pada perlakuan D sebesar 0,51 (μ mol tirosin/g menit)