Pengaruh Penambahan Limbah Padat Kecap Kedelai Dan Lama Penyimpanan Yang Berbeda Terhadap Mutu Hidrolisat Protein Azolla pinnata

Azolla pinnata merupakan tumbuhan paku air yang dianggap sebagai gulma air oleh masyarakat sehingga biasanya hanya dibuang. Tetapi ternyata A. pinnata memiliki kandungan protein yang cukup tinggi sekitar 23%, sehingga dapat digunakan sebagai bahan baku hidrolisat protein untuk meningkatkan daya gunanya. Pembuatan hidrolisat protein A. pinnata menggunakan bantuan enzim protease dari khamir laut. Hasil akhir hidrolisat protein A. pinnata berbentuk cair sehingga untuk mempermudah aplikasinya ditambahkan dengan tepung limbah padat kecap kedelai. Tepung limbah padat kecap kedelai memiliki kandungan protein hingga 35,12%. Diharapkan dengan penambahan tepung limbah padat kecap kedelai dapat meningkatkan kandungan protein pada hidrolisat protein A. pinnata. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung limbah padat kecap kedelai dan lama penyimpanan terhadap mutu hidrolisat protein A. pinnata. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimen dengan perlakuan berat tepung limbah padat kecap kedelai yang berbeda yaitu 100 g, 200 g, dan 300 g dicampurkan dengan 400 mL hidrolisat protein A. pinnata kemudian disimpan selama 12 hari, menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) sederhana dengan 3 kali ulangan. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan ANOVA dan jika terdapat hasil berbeda nyata maka dilanjutkan uji BNTpada taraf 5%. Penambahan tepung limbah padat kecap kedelai dapat mempengaruhi mutu hidrolisat protein A. pinnata dimana penambahan 300 g tepung limbah padat kecap kedelai dapat menghasilkan kadar protein tertinggi yakni sebesar 37,06%, kadar air 39,04%, kadar abu 5,94%, kadar lemak 8,37%, kadar karbohidrat 9,59%, rendemen 86,92%, dan nilai pH 3,84. Saran yang dapat penulis berikan adalah perlu dilakukan pengkajian ulang mengenai bahan tambahan yang tepat untuk dicampurkan dalam produk hidrolisat protein A. pinnata sehingga dapat dihasilkan produk hidrolisat yang bermutu tinggi dan dapat dimanfaatkan dalam bidang industri pangan maupun pembuatan pakan