Perbedaan Waktu Pemotongan Stolon Terhadap Hasil Dua Varietas Stroberi (Fragaria Xananassa)

Tamanan stroberi menghasilkan buah pada umur 8 minggu setelah tanam. Pada periode itu, dihasilkan juga stolon yaitu perpanjangan tunas stroberi yang tumbuh horizontal sejajar dengan permukaan tanah (Budiman dan Saraswati, 2008). Pembentukan stolon tanaman stroberi terjadi pada fase vegetatif, namun jumlahnya mengalami penurunan saat memasuki fase generatif. Tumbuhnya stolon mengakibatkan terjadinya persaingan hasil asimilasi untuk pembentukan akar, batang dan daun (Pribadi, 2001). Salah satu upaya optimalisasi produksi buah stroberi adalah dengan pengaturan pemotongan stolon ( Schilletter 1999 dalam Zaimah et al, 2013). Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kombinasi terbaik antara waktu pemotongan stolon dan respon varietas stroberi (Fragaria sp.) yang berbeda. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2016 hingga Januari 2017 di Dusun Dadapan, Desa Pandanrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Alat yang dugunakan ialah penggaris, meteran, timbangan, oven, polibag, LAM, ember, gembor, gunting, kamera digital dan alat tulis. Bahan yang digunakan ialah stroberi varietas sweet Charlie, Stroberi varietas California yang berumur 3 minggu, tanah, pupuk kandang, air, insektisida Agrimec 18 EC, fungisida Antracol 70WP dan pupuk Urea, Pupuk SP36 dan pupuk KCL. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok sederhana dengan perlakuan pemotongan stolon yaitu V0 (varietas Sweet Charlie tanpa pemotongan stolon), V1 (varietas sweet charlie dengan pemotongan stolon 3 MST), V2 (varietas Sweet Charlie dengan pemotongan stolon 5 MST), V3 (varietas Sweet Charlie dengan pemotongan stolon 8 MST), V4 (varietas Sweet Charlie dengan pemotongan stolon 10 MST), V5 (varietas California tanpa pemotongan stolon), V6 (varietas California dengan pemotongan stolon 3 MST), V7 (varietas California dengan pemotongan stolon 5 MST), V8 (varietas California dengan pemotongan stolon 8 MST), V9 (varietas California dengan pemotongan stolon 10 MST) dengan 3 kali ulangan. Pengamatan yang dilakukan meliputi; pengamatan luas daun, tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah anakan, jumlah bunga, fruit set dengan interval pengamatan 14 hari. Parameter hasil panen pada 120 hari setelah tanam meliputi jumlah buah per tanaman, bobot buah per tanaman dan diameter buah. Data pengamatan yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis ragam (uji F) pada taraf 5%. Apabila hasil uji diperoleh pengaruh perlakuan yang nyata maka dilanjutkan dengan uji BNT pada taraf 5%. Hasil penilitan menunjukkan bahwa perlakuan varietas Sweet Charlie dengan pemotongan stolon 5 MST menunjukkan kombinasi hasil terbaik dengan hasil yang lebih tinggi 92,58% bila dibandingna dengan varietas Sweet Charlie tanpa pemotongan stolon