Uji Karakteristik Biopelet Dari Biomassa Limbah Pengolahan Kakao (Theobroma Cacao) Dan Pisang Kepok (Musa Paradisiaca L.)

Produksi hasil sektor pertanian yang relatif meningkat setiap tahunnya berdampak banyaknya limbah yang terbuang dari hasil pengolahan komoditi tersebut seperti, kulit kakao dan kulit pisang. Energi biomassa merupakan salah satu energi alternatif yang memiliki potensi besar di indonesia sebesar 50,000 MW, biomassa bersumber dari berbagai jenis limbah pertanian maupun hutan. Pemanfaatan dari biomasa sebagai bahan bakar ialah memproduksinya menjadi biopelet dengan menggunakan proses densifikasi. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial yang terdiri dari 2 faktor yaitu persentase kulit kakao (K) dan kulit pisang (P) sebanyak 3 taraf dan ukuran ayakan (mesh) sebanyak 4 taraf yang diulang sebanyak 3 kali, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakterisasi fisik yang terkandung dalam biopelet berbahan baku kulit kakao dan kulit pisang diantaranya ialah, kadar air, kadar abu, nilai kalor, densitas, volatile matter (zat terbang), laju pembakaran, dan efektivitas. Hasil yang diperoleh dari penelitian yaitu tekanan yang diberikan saat proses densifikasi menunjukkan kandungan energi per volume, kandungan energi per volume naik seiring dengan naiknya densitas biopelet. Perlakuan persentase bahan dan ukuran ayakan tidak berbeda nyata terhadap kadar air, kadar abu dan volatile matter. Ukuran ayakan memberikan pengaruh berbeda nyata terhadap nilai kalor dan densitas. Persentase bahan memberikan pengaruh beda nyata terhadap laju pembakaran. Sedangkan perlakuan persentase bahan dan ukuran ayakan memberikan pengaruh berbeda nyata terhadap efektivitas biopelet. Perlakuan terbaik terdapat pada biopellet yang ix memiliki serbuk sebesar 60 mesh dengan kombinasi bahan dengan persentase 80% kulit kakao dan 20% kulit pisang menghasilkan nilai kalor tertinggi sebesar 4049.81 kal/gr, kadar abu 9.80%, kadar air 5.10%, volatile matter 78.91%, densitas 8.22%, laju pembakaran 131.22 gr/dtk, dan efektivitas 98.70%