Efek Pemberian Terapi Ekstrak Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus Polyrhizus Cortex) Pada Tikus Putih (Rattus Norvegicus) Keracunan Yang Diinduksi Diazinon Terhadap Kadar Mda (Malondialdehyde) Dan Histopatologi Duodenum

Keracunan diazinon dapat menyebabkan radikal bebas menjadi meningkat sehingga dapat menyebabkan terjadinya stres oksidatif di dalam tubuh. Diazinon merupakan pestisida golongan organofosfat yang sering digunakan untuk membunuh hama. Ekstrak kulit buah naga merah mengandung antosianin yang dapat membantu menangkal radikal bebas hasil induksi diazinon. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek pemberian terapi kulit buah naga merah (Hylocereus polirizus Cortex) terhadap kadar Malondialdehyde (MDA) dan gambaran histopatologi duodenum pada tikus putih (Rattus norvegicus) yang diinduksi diazinon. Penelitian ini bersifat eksperimental dengan menggunakan Rencana Acak Lengkap (RAL). Penelitian ini menggunakan tikus jantan sebagai model percobaan sebanyak 20 ekor, yang dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan yaitu kelompok K(-) hanya diberi pakan dan minum, kontrol positif, P1, P2, P3 diinduksi diazinon sebanyak 40 mg/kg bb dengan rute sonde oral selama 5 hari, dilanjutkan pemberian ekstrak kulit buah naga merah dosis bertingkat 150mg/150g bb, 200mg/150g bb, 250mg/150g bb selama 14 hari. Kadar MDA diukur dengan spektrofotometri dan histopatologi duodenum meggunakan pewarnaan Hemaktosilin eosin. Hasil MDA dianalisis secara kuantitatif menggunakan uji One Way ANOVA dengan taraf kepercayaan 95% dilanjutkan dengan uji Tukey, sedangkan histopatologi duodenum dianalisa secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan pemberian terapi ekstrak kulit buah naga merah dosis 250mg/150g bb mampu menurunkan kadar MDA sebesar 45% dan mampu memperbaiki gambaran histopatologi duodenum ditinjau dari perbaikan vili, sel goblet dan sel epitel duodenum. Pemberian terapi ekstrak kulit buah naga merah dapat menjadi sumber antioksidan untuk kasus keracunan diazinon