Analisis Konstruksi Kapal Purse Seine Di UPT P2SKP Tamperan Kabupaten Pacitan Jawa Timur

Kapal perikanan memiliki berbagai macam bentuk, ukuran, bahan penyusun serta alat tangkap yang digunakan. Kapal ikan memiliki kekhususan tersendiri yang disebabkan oleh bercariasianya kerja atau aktifitas yang dikerjakan dalam kapal tersebut. Kapal ikan dalam suatu operasi penangkapan ikan (fishing ground), mengoperasikan alat tangkap (setting), mengejar kelompok ikan dan sebagai tempat menampung hasil tangkapan. Penentuan klasifikasi kapal perikanan harus sesuai dengan jenis dan usaha perikanan, serta daerah penangkapan (fishing ground), dan keadaan perairan. Bentuk kontruksi dan ukuran kapal adalah faktor untuk menentukan performa keberhasilan dan kelayakan pada penangkapan ikan serta menentukan biaya investasi dan biaya operasional penangkapan ikan. Perbedaan bentuk kontruksi kapal akan mempengaruhi stabilitas kapal pada saat beroperasi mulai dari berangkat dari pelabuhan ke daerah fishing ground, melakukan operasi penangkapan serta ketika kapal selesai beroperasi dan kembali ke pelabuhan. Di perairan Pelabuhan Perikanan Tamperan Kabupaten Pacitan para nelayan banyak menggunakan alat tangkap purse seine untuk menangkap ikan. Sebagian besar kapal perikanan yang beroperasi di Indonesia dibangun oleh galangan kapal tradisional yang pembangunannya tidak dilengkapi dengan kelengkapan perencanaan desain dan konstruksi kapal seperti gambar rencana garis (lines plan), tabel offset, gambar rencana pengaturan ruang kapal serta instalasinya (general arrangement) dan gambar konstruksi beserta spesifikasinya. Sehingga diperlukan kelaiklautan kapal yang ditentukan dari kualitas tahanan kontruksi kapal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik konstruksi dan kelayakan kapal purse seine di UPT P2SKP Tamperan ditijau dari aturan Biro Klasifikasi Indonesia (BKI). Penelitian dilaksanakan pada April 2017 di Unit Pelaksana Tugas Pelabuhan dan Pengelolaan Sumberdaya Kelauatan dan Perikanan. Metode yang digunakan adalah proportional sampling dengan sampel kapal yang diteliti ada 2 kapal yaitu KM Bromo Indah dan KM Setia Jaya. Data penelitian berupa pengukuran ukuran utama, distribusi muatan dan stabilitas kapal. Penelitian ini dilakukan dengan pemodelan kapal purse seine menggunakan software Autocad dan Maxsurf untuk mengetahui karakteristik hidrodinamis, stabilitas dan tahanan kapal. Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel penelitian adalah metode proportional sampling. Metode proportional sampling digunakan jika populasi terdiri dari beberapa sub-populasi yang tidak homogen dan tiap-tiap sub-populasi akan diwakili dalam penyelidikan. Penelitian ini menggunakan sampel 2 buah kapal yaitu KM Bromo Indah 01 mewakili kapal yang berukuran 24 GT dan KM Setia Jaya 03 mewakili kapal yang berukuran 35 GT dan metode deskriptif komparatif untuk membandingkan nilai dari kriteria konstruksi,distribusi muatan dan stabilitas yang terbaik. Kapal yang menjadi objek penelitian berjumlah 2 kapal dengan GT 24 dan 35. Berdasarkan ukuran dimensi utama kapal didapatkan nilai scantling number L(B/3+D) yaitu 86 m dan 106 m sedangkan B/3+D yaitu 4,4 m dan 5,2 m. Hasil ukuran ke 2 kapal di UPT PS2KP Pacitan yaitu Lunas (25 x 38),linggi haluan (22 x 31,5),linggi buritan (22 x 32),gading gading(10 x 14),galar balok(16 x 6),galar kim(12 x 5), balok geladak (8,5 x 15) untuk kapal Bromo Indah, dan Lunas (27 x 40),linggi haluan (24 x 35),linggi buritan (24 x 37),gading gading(12 x 18),galar balok(20 x 80),galar kim(27 x 6), balok geladak (9,5 x 17).Untuk analisis stabilitas kapal didapatkan hasil nilai dari Bromo Indah GZ = 1.159 mat 52 deg dan nilai dari Setia Jaya Pacitan GZ = 0,951 mat 47 deg . Dari kedua hasil analisis menggunakan software maxsurf kapal dalam keadaan stabil pada saat berada di fishing ground. Hasil penelitian ukuran konstruksi yang tidak sesuai dengan standar BKI adalah kapal Bromo Indah , sedangkan kapal Setia Jaya Pacitan ukuran hasil penelitian mendekati dengan BKI. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, ukuran beberapa konstruksi kapal penangkap ikan di UPT PS2KP Tamperan Pacitan untuk GT dibawah 30 belum dengan aturan yang ditetapkan oleh BKI