Strategi Manajemen Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Brondong Di Kabupaten Lamongan Jawa Timur

Dengan berkembangnya segala aktifitas dan hasil laut yang semakin berlimpah, maka perlu adanya pengembangan tempat pelelangan ikan dan sarana prasarana nelayan di Brondong Kabupaten Lamongan. Sehingga diperlukan strategi manajemen yang tepat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi manajemen yang digunakan untuk memajukan Tempat Pelelangan Ikan Brondong di Lamongan Jawa Timur. Pada penelitian ini data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. pengumpulan data menggunakan metode kuisioner. Kemudian dilanjutkan menggunakan analisis SWOT dan AHP. Berdasarkan hasil perhitungan analisis SWOT dapat kita ketahui bahwa nilai kekuatan tertinggi adalah variabel akses jalan menuju TPI yang bagus (0,328), faktor kekuatan terkecil adalah variabel adanya dukungan dan keinginan dari nelayan dan masyarakat (0,204). Pada faktor kelemahan tertinggi adalah variabel sistem retribusi yang tidak sesuai peraturan (0,315), faktor kelemahan terkecil adalah kurangnya tenaga kerja (0,184). Hasil analisis matriks IFAS diperoleh nilai total 2,806 dimana faktor Strength mempunyai nilai 1,440 dan faktor Weakness mempunyai nilai 1,366. Pada faktor peluang tertinggi adalah variabel adanya keterlibatan dukungan KKP (0,321), peluang terendah adalah variabel permintaan pasar tinggi (0,227). Pada faktor ancaman tertinggi adalah variabel perubahan iklim (0,489) . Ancaman terendah adalah variabel pencemaran wilayah perairan (0,171). Hasil analisis matriks EFAS diperoleh nilai 2,837 dimana faktor Opportunities mempunyai nilai 1,438 dan faktor Treath mempunyai nilai 1,399. Berdasarkan hasil dari analisis AHP diperoleh prioritas kebijakan yang paling besar yaitu Peningkatan pengelolaan dengan cara penambahan ruang dan fasilitas fungsional TPI dengan persentase sebesar (29%), kedua pengoptimalan jalan menuju TPI dengan persentase sebesar (26,1%), ketiga mendirikan pusat oleholeh hasil perikanan yang berada di lingkungan TPI dengan nilai persentase sebesar (22,6%), dan yang terakhir meningkatkan kerjasama antar pegawai serta pengguna TPI dengan persentase sebesar (22,4%)