Hubungan Antara Tutupan Vegetasi Dan Kondisi Tanah Dengan Porositas Dan Kemantapan Agregat Lapisan Permukaan Tanah Di Das Rejoso

DAS Rejoso memiliki sumber mata air yang digunakan masyarakat bernama Umbulan yang berada di Desa Umbulan, Kecamatan Winongan, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Saat ini, kebutuhan masyarakat terhadap mata air Umbulan diperkirakan mencapai 4.500 liter/detik, akan tetapi kebutuhan masyarakat terhadap mata air umbulan tidak terpenuhi karena debit mata air Umbulan mengalami penyusutan menjadi 3.200 liter/detik. Diperkirakan berkurangnya debit mata air disebabkan karena berkurangnya resapan air yang ditandai dengan perbedaan ukuran pori, kontinuitas dan kemantapan pori serta dipengaruhi perbedaan penggunalan lahan karena terjadinya peningkatan populasi manusia yang menyebabkan kebutuhan sosial dan ekonomi masyarakat meningkat. Adanya perbedaan penggunaan lahan ini berdampak terhadap iklim mikro, karena pohon yang ditebang menyebabkan tajuk tegakan semakin terbuka, menurunnya bahan organik tanah, berat isi meningkat, infiltrasi, porositas dan kemantapan agregat menurun dan tanah semakin padat. Kemantapan agregat berhubungan dengan struktur tanah, apabila mengalami kerusakan, maka laju makroporositas dan infiltrasi menurun serta limpasan permukaan mengalami peningkatan. Tujuan dilakukannya penelitian ini ialah menganalisis hubungan kerapatan vegetasi terhadap kemantapan agregat dan porositas tanah Latosol dan Andosol. Serta menganalisis kemantapan agregat dan porositas tanah Latosol dan Andosol. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari- Juni 2017 di DAS Rejoso Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur dan Laboratorium Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya. Pada penelitian ini, dilakukan analisis ragam dan uji lanjut menggunakan Duncan. Selanjutnya, dilakukan uji korelasi dan uji regresi menggunakan Microsoft excel. Parameter yang diamati berupa tekstur, C-organik, kemantapan agregat, makroporositas dan porositas total. Berdasarkan hasil penelitian, kerapatan vegetasi tidak berpengaruh terhadap kemantapan agregat Latosol dan Andosol, sedangkan kerapatan vegetasi berpengaruh terhadap jumlah makroporositas Latosol dan Andosol. Selain itu, kerapatan vegetasi berpengaruh terhadap jumlah porositas Latosol, tetapi tidak berhubungan dengan porositas Andosol. Secara umum, kemantapan agregat, makroporositas dan porositas tertinggi didapatkan pada tanah Andosol. Adapun, tekstur, C-organik dan kerapatan vegetasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kemantapan agregat Latosol dan Andosol. Selain itu, tekstur, C-organik, dan parameter lainnya tidak berpengaruh signifikan terhadap makroporositas akan tetapi, pada Latosol berat kering seresah dan kerapatan vegetasi berpengaruh signifikan terhadap makroporositas sedangkan, pada Andosol hanya kerapatan vegetasi berpengaruh signifikan terhadap makroporositas. Sedangkan, pada Latosol, hanya kerapatan vegetasi yang berpengaruh signifikan terhadap porositas, akan tetapi pada Andosol semua parameter tidak berpengaruh signifikan terhadap porositas