Analisis Penyebab Tingginya Kadar Gula Dalam Filter Cake Di Pg Krebet Baru II Menggunakan RCA Dan FMEA

PG Krebet Baru II adalah perusahaan manufaktur gula yang terletak di kabupaten Malang, Jawa Timur. Selain menghasilkan gula, dalam aktivitas manufaktur yang dilakukan oleh PG Krebet Baru II juga dihasilkan limbah berupa filter cake. Filter cake merupakan limbah padat yang memiliki berbagai kandungan diantaranya gula, serat, karbon, nitrogen, magnesium, besi, serta kandungan lainnya. Gula yang terkandung dalam filter cake menjadi kerugian karena menyebabkan kehilangan gula bagi perusahaan. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh tingginya kandungan gula dalam filter cake (>2%) yang dihasilkan oleh PG Krebet Baru II dalam beberapa tahun terakhir. Semakin tinggi kandungan gula dalam filter cake maka semakin tinggi pula kerugian yang diderita perusahaan karena kehilangan gula. Untuk itu dalam penelitian ini akan dilakukan analisis terhadap penyebab tingginya kandungan gula dalam filter cake yang dihasilkan oleh PG Krebet Baru II. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif. Dalam penelitian ini akan digunakan salah satu teknik dalam Root Cause Analysis (RCA) yaitu 5 why’s untuk mengidentifikasi penyebab permasalahan tingginya kadar gula dalam filter cake yang dihasilkan oleh PG Krebet Baru II. Kemudian untuk mengetahui dampak dan urutan prioritas dari masing-masing penyebab permasalahan yang telah teridentifikasi, maka digunakan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Urutan prioritas dalam FMEA berdasarkan risk priority number (RPN) tiap penyebab permasalahan. Hal ini berguna untuk melakukan perbaikan/peningkatan terhadap suatu sistem yang lebih efektif, efisien, dan sistematis. Dalam FMEA juga akan dirumuskan beberapa rekomendasi tindakan perbaikan untuk mencegah/mengurangi risiko dari penyebab permasalahan yang sama di masa mendatang. Setelah itu akan dilakukan penilaian ulang terhadap RPN dalam FMEA konfirmasi dengan mempertimbangkan tindakan perbaikan yang telah dirumuskan. Penilaian ulang ini bertujuan untuk melakukan estimasi terhadap seberapa besar dampak dari tindakan perbaikan yang telah dirumuskan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 7 akar penyebab tingginya kadar gula dalam filter cake berdasarkan 5 why’s dalam RCA. Ketujuh akar penyebab tersebut diantaranya korosi pada pipa dan adanya celah pada las sambungan, kondisi scrapper tidak lurus dan terlalu rapat, komposisi cake kekurangan ampas halus, pengawas keliru dalam menilai kondisi pompa air untuk spray, operator tidak paham SOP penggunaan rotary vacuum filter, operator mengoperasikan handphone saat bekerja, dan kurangnya koordinasi antar lini produksi. Semua akar penyebab permasalahan akan dijadikan sebagai input dalam penyusunan FMEA. Dari FMEA didapatkan bahwa mode kegagalan kesalahan setting rpm pada rotary vacuum filter dengan penyebab operator mengoperasikan handphone saat bekerja memiliki nilai risiko tertinggi dengan RPN sebesar 196. Setelah semua akar penyebab permasalahan diurutkan berdasarkan nilai RPN, maka langkah berikutnya adalah merumuskan tindakan perbaikan. Dari FMEA konfirmasi didapatkan bahwa mode kegagalan adanya lubang karena korosi dan celah pada sambungan las memiliki penurunan RPN tertinggi yaitu sebesar 65% dengan rekomendasi perbaikan berupa penggunaan suara peringatan sebagai tanda kebocoran pada pipa vakum