Peran Perempuan Pesisir Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Keluarga Perikanan (Studi Kasus Di Desa Banyutowo, Kecamatan Dukuhseti, Kabupaten Pati, Jawa Tengah)

Wanita memiliki peranan yang amat penting demi menjaga kelangsungan hidup rumah tangganya. Banyak ibu-ibu yang ikut membantu mencari nafkah tambahan bagi keluarga mengantisipasi jika suaminya tidak pulang membawa uang. Terutama dalam rumah tangga kawasan pesisir yang kepala keluarganya dominan berprofesi sebagai nelayan, buruh perikanan atau pembudidaya. Juga kelompok pesisir yang dikenal sebagai golongan yang paling miskin dibandingkan dengan kaum buruh tani atau pekerja lainnya, dengan penghasilan yang sering tidak menentu membuat peran perempuan perikanan dipesisir Desa Banyutowo menjadi sangat dibutuhkan untuk mendukung kebutuhan rumah tangga yang harganya semakin naik tiap tahun. Baik peranan dalam ranah domestik dan ranah publik khususnya mencari tambahan pendapatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat dan mengetahui bagaimana peran perempuan berdasarkan pembagian kerja dalam konstruk gender disana, bagaimana kontribusi ekonomi perempuan terhadap pendapatan total keluarga dalam meningkatkan kesejahteraan keluarganya, dan bagaimana tingkat kesejahteraan keluarga dilihat dari kesejahteraan objektif dan subjektif keluarga. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan April sampai dengan Mei 2017. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Metode pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan penentuan sampelnya menggunakan rumus slovin. Tehnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi wawancara, observasi, dokumentasi dan kuisioner. Metode analisis datanya menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan analisis deskriptif kuantitatif. Peran istri berdasarkan konstruk gender di ranah domestik, didominasi oleh istri. Sedangkan peran diranah publik secara umum peran di dominasi oleh suami. Hal ini terjadi karena sistem budaya dan kebiasaan dari masyarakat yang menganggap bahwa tugas laki-laki di publik, dan perempuan di ranah domestik. Kontribusi ekonomi istri dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga cukup tinggi, ini bisa dilihat dari rata-rata ekonomi istri sebesar 36,83% dari seluruh total pendapatan keluarga. Berarti apabila perempuan tidak bekerja, maka kesejahteraan keluarga tidak akan sebaik saat istri juga memiliki pendapatan. Pada kesejahteraan objektif, sebanyak 77,38% keluarga masuk kategori sejahtera. Kategori sedang sebanyak 15,48% dan kategori miskin sebanyak 7,14%. Sedangkan pada kesejahteraan subjektif sebanyak 85,71% responden sejahtera, kategori sedang 14,29% dan 0 untuk kategori miskin. Jadi, baik dari segi objektif maupun subjektif, keluarga di desa Banyutowo termasuk dalam masyarakat yang sejahtera