Hubungan Analisis Jabatan dan Kompetensi Terhadap Kinerja Karyawan Pada Pabrik Gula Kebon Agung Malang.

Aspek tenaga kerja merupakan salah satu bagian yang mendukung jalannya suatu pencapaian target dalam suatu organisasi, namun pada kondisi yang terjadi di organisasi, permintaan tenaga kerja di perusahaan yang ada di Indonesia pada umumnya lebih mengutamakan individu yang berpengalaman serta memiliki kriteria pendidikan yang memadai, agar kualitas kerja yang dihasilkan dapat mencapai hasil yang lebih baik sesuai dengan kompetensi yang dimiliki masing masing karyawan. Adanya kecocokan kompetensi dengan deskripsi pekerjaan yang telah ditetapkan menjadi salah satu langkah awal dalam mengembangkan sumber daya manusia dan lebih mudah mengajari mereka dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan kerja yang ada di perusahaan. Penelitian ini berlokasi di Pabrik Gula Kebon Agung Malang. Metode penentuan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah responden sebesar 34 orang pada divisi tanaman dan tata usaha dan keuangan.Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis Partial Linier Square untuk mengetahui hubungan analisis jabatan dan kompetensi terhadap kinerja karyawan. Vinzi et al (2010) menyatakan bahwa penggunaan metode Partial Linier Square digunakan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi tiap indikator untuk menghasilkan nilai terhadap variabel laten, karena pada dasarnya, variabel laten tidak dapat diukur secara langsung sehingga membutuhkan indikator sebagai pengukurnya agar tidak memiliki kebiasan hasil pada penelitian. Indikator yang digunakan pada analisis jabatan yaitu identifikasi jabatan, ringkasan jabatan, pengetahuan, hubungan koordinasi, hubungan kerjasama tim, kondisi kerja, keterampilan serta pendididikan. Indikator yang digunakan pada kompetensi meliputi inisiatif, manajemen prioritas, manajemen konflik, komunikasi internal, komunikasi antar individu, analisa isu serta pengambilan keputusan.Indikator yang digunakan pada variabel kinerja karyawan yaitu efektif dan efisien. Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis jabatan berhubungan positif terhadap kinerja karyawan sebesar 21,0 %. Sedangkan kompetensi berhubungan positif terhadap kinerja karyawan sebesar 31,7. Saran yang dapat diberikan kepada perusahaan adalah perlu meningkatkan kriteria kompetensi karyawan agar karyawan mampu mengerjakan pekerjaan sesuai dengan target dan waktu yang telah ditentukan, sedangkan pada jabatan dapat menambah ukuran ukuran keberhasilan dalam suatu jabatan agar jabatan tersebut memiliki deskripsi serta uraian jabatan yang jelas