Pengaruh Keberadaan Kelompok Budidaya Ikan Lele (Clarias Gariepinus) Terhadap Pendapatan Pembudidaya Ikan Di Desa Wonojoyo Kecamatan Gurah Kabupaten Kediri Provinsi Jawa Timur

Salah satu komoditas yang banyak dibudidayakan oleh masyarakat adalah Ikan Lele (Clarias gariepinus). Selama kurun waktu produksi ikan lele tahun 2010 sampai 2013 menunjukkan kinerja yang cukup baik dengan peningkatan produksi rata – rata sebesar 47,21%. Kecamatan Gurah merupakan salah satu Kecamatan yang terletak di Kabupaten Kediri yang penduduk desanya sebagian memiliki usaha budidaya ikan lele baik pembudidaya yang tergabung dengan kelompok maupun tidak. Pada Desa Wonoyojo memiliki kelompok budidaya tetapi tidak semua pembudidaya tergabung dalam kelompok. Dari sini terdapat salah satu masalah yaitu tidak semua pembudidaya tergabung di dalam kelompok budidaya. Tujuan dari penelitian ini meliputi: 1) Mengidentifikasi faktor – faktor yang mempengaruhi produksi ikan lele pada pembudidaya ikan lele anggota kelompok dan bukan anggota kelompok pembudidaya di Desa Wonojoyo Kecamatan Gurah. 2) Membangdingkan tingkat pendapatan pembudidaya ikan lele anggota kelompok budidaya ikan lele dan bukan anggota kelompok pembudidaya di Desa Wonojoyo Kecamatan Gurah. 3) Mengetahui peran kelompok Pembudidaya ikan lele dalam usaha budidaya ikan lele di Desa Wonojoyo Kecamatan Gurah. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif. Analisis data yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. untuk metode pengambulan sampel menggunakan metode Purposive Sampling. Jenis data yaitu data primer dan data sekunder kemudidan tekhnik pengumpulan data dengan melakukan wawancara, dan dokumentasi. Kecamatan Gurah terlebih desa Wonojoyo memiliki potensi yang cukup bagus dalam bidang perikanan. Karena tanahnya yang subur, air yang bersih, cuaca yang cocok serta alam yang masih terjaga dapat mendukung segala bentuk kegiatan perikanan di daerah tersebut. Ditambah lagi dengan masih banyaknya lahan-lahan yang masih bisa dimanfaatkan untuk usaha budidaya ikan. Faktor produksi yang digunakan untuk budidaya ikan lele pada pembudidaya kelompok dan bukan kelompok meliputi lahan, tenaga kerja, modal, pengelolaan, dan proses produksi. Pembudidaya yang tidak tergabung dengan kelompok budidaya didapatkan pendapatan rata – rata sebesar Rp. 1.130.375 per satu kali siklus budidaya ikan lele yaitu 3 bulan. Sedangkan Pendapatan yang diperoleh pembudidaya yang tergabung dengan kelompok budidaya didapatkan hasil rata – rata sebanyak Rp. 2.742.300 per satu kali siklus budidaya ikan lele. Meskipun pada perhitungan R/C Ratio pada pembudidaya kelompok maupun bukan kelompok sama sama layak yaitu lebih dari 1 akan tetapi pembudidaya kelompok lebih besar nilai RC Rationya dibandingkan pemudidaya bukan kelompok yaitu rata – rata 1,41 untuk kelompok dan 1,23 untuk yang bukan kelompok. Peran Kelompok Budidaya Ikan Lele “Mina Agung Lestari” ditemukan empat peran yaitu: 1)Bimbingan dan Penyuluhan, 2) Ketersediaan Benih Murah, 3) Koperasi Simpan Pinjam Antar Anggota Kelompok, 4) Kejelasan Hasil Panen. v Kesimpulan dalam penelitian ini pembudidaya yang tergabung dengan kelompok lebih baik berdasarkan faktor produksi dan pndapatan yan diperoleh pembudidaya bukan anggota kelompok. Peran kelompok yang dilakukan untuk menunjang kesuksesan berbudidaya dalam kelompok yaitu dengan mengadakan bimbingan dan penyuluhan, ketersediaan benih murah, koperasi simpan pinjam antar anggota, kejelasan hasil panen. Saran untuk kelompok budidaya harus lebih baik lagi dalam pengembangan usaha budidaya pada kelompok. Untuk pembudidaya agar tergabung dengan kelompok budidaya. Untuk peneliti selanjutnya agar lebih baik lagi kedepannya dengan menggunakan analisis lain untuk penelitian ini. Untuk pemerintah agar lebih memperbaiki lagi fasilitas maupun bantuan dalam bidang perikanan untuk terciptanya lapangan kerja yang baik