Pengaruh Pemberian Beberapa Ekstrak Tanaman Terhadap Infeksi Cucumber mosaic virus (CMV) Pada Tanaman Mentimun (Cucumis sativa L)

Mentimun (Cucumis sativa L) adalah salah satu jenis sayuran yang populer bagi penduduk Indonesia,mentimun bermanfaat sebagai bahan makanan ataupun untuk produk kecantikan. Menurut Badan Pusat Statistik Indonesia (2015), produksi mentimun mulai tahun 2013 sampai 2015 di Indonesia mengalami penurunan. Penurunan produksi mentimun dapat disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya adalah serangan Cucumber mosaic virus (CMV). Menurut Soleimani dkk (2011) Cucumber mosaic virus (CMV) adalah virus utama yang menginfeksi sayuran di seluruh dunia dan menyebabkan kerugian dalam segi kuantitas dan kualitas tanaman. Penelitian dilaksanakan di Glass House dan Laboratorium Virologi Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei- Agustus 2017. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 kali ulangan. Setiap ulangan terdiri dari 2 tanaman sehingga diperoleh 40 tanaman. Penelitain menggunakan ekstrak bagian tanaman, tanaman yang digunakan adalah Jahe (Zingiber officinale Rosc.), Kunyit (Curcuma domestica), Kencur (Kaemfera galanga L.), Bunga pukul empat (Mirabilis jalapa) diekstrak dengan konsentrasi 50%. Dari hasil penelitian pemberian ekstrak tanaman memberikan pengaruh terhadap masa inkubasi dan intensitas serangan CMV pada tanaman mentimun serta meningkatkan ketahanan tanaman mentimun. Pemberian ekstrak tanaman yang yang paling baik dalam menginduksi ketahan sistemik tanaman adalah ekstrak bunga pukul empat yang mampu memberiakn pengaruh sangat berbeda nyata pada masa inkubasi CMV dan intensitas penyakit CMV serta berbeda nyata pada kandungan klorofil tanaman mentimun