Prediksi Dampak Kenaikan Muka Air Laut Terhadap Habitat Peneluran Penyu Di Pantai Taman Kili Kili Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur

Dinamika Yang terjadi di kawasan pesisir akan sangat mempengaruhi siklus kehidupan penyu terutama pada fase perkembangbiakkan. Salah satu proses dinamika yang dapat mempengaruhi kehidupan penyu adalah kenaikan tinggi muka air laut. Dengan perubahan iklim secara global, kenaikan muka air laut perlahan pasti terjadi dan menyebabkan pengurangan pada kawasan pesisir sehingga dapat mempengaruhi pula kawasan peneluran penyu. Pantai Taman Kili Kili merupakan pantai dengan gerakan konservasi penyu yang memerlukan kajian sewcara fisik di masa depan. Secara umum penelitian ini menghubungkan data karakteristik pantai seperti kondisi fisik (topografi, garis pantai, kemiringan pantai) dan ekosistem pantai (tutupan vegetasi, jenis dan ukuran pasir, keterlindungan pantai, lokasi peneluran penyu) dengan skenario kenaikan muka air laut yang akan dimodelkan menggunakan pendekatan Zero Side Rules untuk mengetahui dampak kenaikan muka air laut. Hasil Pemodelan tersebut akan menampilkan gambaran kondisi Pantai Taman Kili Kili dengan kenaikan muka air laut hingga 50 tahun kedepan. Kenaikan muka air laut setiap tahun terjadi sekitar 0,03m. Pada skenario kenaikan muka air laut 0,82m diperkirakan akan menggenangi Pantai Taman Kili kili hingga 28,53% untuk keseluruhan luasan habitat peneluran penyu dan pengurangan berikutnya mencapai >50% pada 30 tahun berikutnya dengan rata rata kenaikan yang stbil yang bahkan akan lebih cepat. Kondisi ini akan mempengaruhi kondisi suhu dan kelembaban pasir/sedimen. Untuk itu usaha konservatif akan lebih baik jika difokuskan pada aspek-aspek yang menunjang keberhasilan penetasan telur penyu dan mempertimbangkan pula keseimbangan rasio jenis kelamin penyu agar memperbesar kemungkinan penyu datang di masa depa