Kajian Kondisi Biologi Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) Yang Tertangkap Di Waduk Sutami Jawa Timur Berdasarkan Pertumbuhan, Faktor Kondisi, Dan Tingkat Kematangan Gonad

Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan salah satu ikan air tawar yang mudah dibudidayakan karena mudah beradaptasi dengan lingkungan yang kurang menguntungkan. Waduk Sutami saat ini sangat berpotensi mengalami pencemaran baik oleh limbah industri, pertanian maupun limbah rumah tangga. Hal tersebut akan berpengaruh terhadap kondisi kualitas air waduk, mempengaruhi ketersediaan pakan alami, serta kondisi dari ikan. Banyaknya penangkapan ikan yang berukuran kecil dan belum matang gonad akan mempengaruhi keseimbangan ekosistem di Waduk Sutami. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi lingkungan Waduk Sutami, mengetahui pertumbuhan ikan nila, mengetahui TKG ikan nila, menghitung IKG ikan nila, dan menghitung sex ratio ikan nila. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2017 di Waduk Sutami, Kabupaten Malang Jawa Timur. Pengamatan kualitas air dilakukan di Laboratorium Lingkungan dan Bioteknologi Perairan, sedangkan pengamatan biologi ikan nila dilakukan di Laboratorium Reproduksi Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya Malang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Pengukuran kualitas air dilakukan di 3 stasiun pengamatan yaitu inlet, tengah, dan outlet Waduk Sutami. Pengambilan sampel pada Waduk Sutami diambil dengan cara pengambilan sampel sesaat (grabbing sampl). Teknik pengambilan sampel ikan pada penelitian ini menggunakan teknik pengambilan acak sederhana. Penelitian ini menggunakan 180 sampel ikan nila, dengan jumlah 129 ekor ikan nila betina dan 51 ekor ikan nila jantan. Persamaan eksponensial untuk ikan nila betina yaitu W=0,000308 L2,43 sedangkan persamaan linearnya Y=0,000308+2,43x. Persamaan eksponensial untuk ikan nila jantan yaitu W = 0,000113 L2,65 sedangkan persamaan linearnya Y=0,000113 + 2,65x. Ikan nila betina dan jantan yang ditemui di Waduk Sutami memiliki pertumbuhan alometrik negatif. Nilai faktor kondisi ikan nila terendah didapat pada nilai 0,55 untuk ikan nila betina dan 0,81 untuk ikan nila jantan, sedangkan nilai faktor kondisi tertinggi didapat pada nilai 2,28 untuk ikan nila betina dan 1,47 untuk ikan nila jantan. Ikan nila memiliki tubuh yang pipih atau kurus. Rata-rata ikan nila betina dan jantan jantan yang tertangkap di Waduk Sutami merupakan ikan yang belum matang gonad. Rerata IKG tertinggi didapat pada TKG VI dengan nilai sebesar 2,59%, seedangkan rerata terendah didapat pada TKG I dengan nilai sebesar 0,69%. Nilai Lm yang didapat dari penelitian ini sebesar 161,08 mm. Nilai panjang rata-rata ikan nila betina yang tertangkap oleh nelayan di Waduk Sutami sebesar 128,27 mm dan panjang rata-rata ikan nila jantan sebesar 133,53 mm, sedangkan panjang ikan nila saat pertama kali matang gonad yaitu sebesar 161,08 mm . Artinya, rata-rata panjang ikan nila yang tertangkap oleh nelayan di Waduk Sutami belum mencapai tahap matang gonad. Perbandingan ikan nila jantan dan betina yaitu 1:3. Parameter kualitas air yang diukur pada penelitian ini yaitu suhu, kecerahan, pH, DO,dan CO2. Semua nilai yang didapat masih masuk dalam kisaran optimal untuk mendukung kelangsungan hidup ikan