Evaluasi Fasilitas Penyandang Disabilitas pada Terminal Keberangkatan Bandara Abdulrachman Saleh Malang

Menurut data hasil SUSENAS (Survei Sosial Ekonomi Nasional) yang dilakukan pada tahun 2012, jumlah penyandang disabilitas di Jawa Timur sebesar 2,59% atau sebanyak 16.910 jiwa dari total jumlah penyandang disabilitas di Indonesia. Fasilitas dan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas merupakan kebutuhan primer yang harus mendapatan perhatian karena dengan adanya fasilitas bagi penyandang disabilitas akan sangat membantu mengurangi kesulitan yang dialami oleh penyandang disabilitas dalam melakukan aktivitas-aktivitasnya. Bandara memiliki fungsi yang cukup krusial dalam menunjang mobilisasi masyarakat. Fungsi utama bandara adalah melayani penumpang baik pemrosesan serta kegiatan menampung penumpang terminal bandara diharapkan dapat melayani penumpang dengan mengacu pada standar pelayanan yang telah ditetapkan, sehingga bukan hanya penumpang normal yang mendapatkan pelayanan yang baik, tapi juga penumpang penyandang disabilitas. Tujuan dari penelitian ini ialah mengevaluasi sejauh mana ketersediaan atau kelengkapan fasilitas penyandang disabilitas yang terdapat pada terminal keberangkatan Bandara Abdulrachman Saleh Malang dengan mengacu pada pedoman. Objek yang diamati ialah fasilitas penyandang disabilitas yang dikelompokkan berdasarkan PERMEN PU No. 30/PRT/M/2006. Jenis penelitian ini ialah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Untuk memudahkan penelitian, area penelitian dibagi menjadi tiga buah area berdasarkan alur kegiatannya, yaitu area drop-off, area check-in dan area boarding room. Data yang telah diperoleh dari hasil pengamatan dan pengukuran lapangan, data kondisi eksisting dengan pedoman kemudian ditabulasikan dan dibandingkan dengan pedoman, selanjutnya diberikan penilaian pada setiap variabel yang terdapat pada seluruh area penelitian. Setiap area penelitian memiliki variabel menyesuaikan dengan kebutuhan. Dari hasil tabulasi antara kondisi eksisting dengan pedoman, setiap area diberikan penilaian dengan menggunakan persentase. Kemudian setiap area penelitian diberikan predikat yang sebelumnya telah ditetapkan berdasarkan hasil penilaian. Penentuan predikat pada suatu area penelitian berdasarkan perolehan penilaian yang dibagi menjadi lima buah kategori, yaitu kurang, cukup, sedang, baik, dan amat baik. Jika area penelitian memperoleh predikat yang diperoleh kurang dari standar yang telah ditetapkan oleh peneliti, maka area tersebut membutuhkan rekomendasi desain yang dapat digunakan sebagai alat pertimbangan dalam meningkatkan kualitas area tersebut. Untuk menunjukkan area-area yang mengalami perubahan, rekomendasi desain divisualisasikan dalam bentuk DED, 2D dan 3D. Dari hasil evaluasi fasilitas penyandang disabilitas yang telah dilakukan pada terminal ini, hasil penilaian sebesar 48,38%, yang merupakan predikat kurang. Area-area yang diteliti memiliki penilaian dalam jangkauan 36% hingga 61%. Setelah melakukan rekomendasi pada seluruh area penelitian, hasil penilaian terhadap bangunan meningkat menjadi 97,97%, atau meningkat 40,89% dari penilaian awal bangunan