Densitas Dan Intensitas Metallothionein (MT) Pada Insang Dan Lambung Tiram Crassostrea Iredalei Dengan Imunohistokimia (IHK) Di Pesisir Pantai Mayangan, Probolinggo

Pencemaran lingkungan terjadi akibat terganggunya suatu lingkungan sehingga mengakibatkan ketidakseimbangan ekosistem akibat perubahan beberapa faktor yang ada di dalamnya. Pencemaran perairan di kawasan pesisir pada umumnya adalah pencemaran logam berat yang bersumber dari aktivitas manusia di sekitar pesisir pantai. Tiram Crassostrea iredalei dapat dijadikan sebagai biomonitoring karena kemampuannya sebagai filter feeder dan hidupnya yang menetap sehingga mampu mengakumulasi logam berat. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, dimana sampel tiram diambil dari tiga stasiun yaitu di dermaga pelabuhan, tempat pendaratan ikan dan kawasan mangrove BeeJay Bakau Resort (BJBR) Probolinggo. Analisis nilai densitas dan intensitas metallothionein digunakan metode Imunohistokimia, untuk perhitungan nilai densitas dan intensitas digunakan program imageJ, sedangkan untuk analisis kadar logam berat Pb, Cd dan Hg digunakan metode Atomic Absorbsion Spectrofotometer (AAS). Hasil analisis menunjukkan kandungan logam berat Pb pada insang tiram berkisar 0,387-0,64 mg/l, Cd berkisar 0,092 -0,215 mg/l, dan Hg berkisar 0,082– 0,158 mg/l, sementara itu kandungan logam berat Pb di lambung berkisar 0,202–0,434 mg/l, Cd berkisar 0,045–0,074 mg/l, dan Hg berkisar 0,055-0,085 mg/l. Hasil analisis kadar densitas metallothionein pada insang tiram menunjukkan nilai 0,0309 MT/μm2 - 0,0477 MT/μm2, sementara itu pada lambung nilai densitas berkisar antara 0,0380 MT/μm2 – 0,0421 MT/μm2. Intensitas metallothionein pada insang tiram berkisar antara 39.581 – 68.547 pixel, sedangkan nilai intensitas pada lambung berkisar antara 61.951 – 82.648 pixel. Uji analisis regresi dengan SPSS menunjukkan adanya hubungan yang sangat kuat antara logam berat terhadap densitas dan intensitas MT pada insang dan lambung tiram dengan koefisien korelasi (r) berkisar antara = 0,923 – 0,985