Aplikasi Pupuk Hayati Majemuk Cair Pada Tanaman Tebu (Saccharum officinarum L.) Di Pusat Penelitian Gula Pt. Perkebunan Nusantara X Kediri

Tanaman tebu merupakan salah satu tanaman penting di Indonesia. Saat ini kondisi peningkatan kebutuhan gula tidak diimbangi dengan produksi tebu karena produksi dari tahun ke tahun justru terjadi secara fluktuatif. Hal tersebut disebabkan oleh banyak faktor salah satunya kondisi lahan yang semakin memburuk. Salah satunya terkait dengan penggunaan bahan kimia baik pupuk maupun pestisida secara terus menerus. Unsur hara N,P dan K merupakan unsur hara utama yang dibutuhkan dalam jumlah besar untuk budidaya tanaman tebu. Pupuk hayati sangat berpotensi bagi peningkatan produksi pertanian baik kualitas maupun kuantitas, mengurangi pencemaran lingkungan, dan meningkatkan kualitas lahan secara berkelanjutan. Pusat Penelitian Gula, Kediri sebagai salah satu anak perusahaan PTPN X saat ini telah menghasilkan sebuah produk Pupuk Hayati Majemuk Cair. Pupuk ini mengandung beberapa mikroorganisme yang bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perlakuan dosis pupuk N, P, K yang dikombinasikan dengan pupuk hayati majemuk cair terhadap pertumbuhan tanaman tebu. Penelitian ini dilaksanakan di Pusat Penelitian Gula, PT. Perkebunan Nusantara X. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan menggunakan 7 perlakuan dengan 4 kali ulangan. Sehingga terdapat 28 satuan percobaan. Perlakuan tersebut meliputi P0 (Tanpa pupuk hayati + tanpa pupuk NPK), P2 (100% pupuk NPK), P3 (Pupuk hayati + 100% pupuk NPK), P4 (Pupuk hayati + 75% pupuk NPK), P4 (Pupuk hayati + 50% pupuk NPK), P5 (Pupuk hayati + 25% pupuk NPK), P6 (Pupuk hayati). Parameter pengamatan terdiri pertumbuhan tanaman melipui tinggi tanaman, jumlah daun dan jumlah anakan tebu dan kandungan hara dalam tanah meliputi N total, P tersedia, K tersedia, bahan organik, dan pH tanah, serta parameter bilogi tanah meliputi jumlah mikroba tanah Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pemberian pupuk mampu meningkatkan kandungan unsur hara dan pertumbuhan tanaman tebu. Ditinjau dari faktor tanahnya, akibat perlakuan yang diberikan pada keseluruhan parameter yang diamati menunjukan hasil yang tidak nyata. Hal ini menunjukan hasil yang baik, bahwa kinerja pupuk hayati mampu menyamai kinerja pupuk anorganik dalam menyediakan unsur hara bagi pertumbuhan tanaman. Diketahui bahwa pada penelitian ini menunjukan hasil yang berbeda nyata di tinggi tanaman tebu pada umur 70 HST dan 84 HST. Perbedaan yang nyata juga ditunjukan pada hasil pengukuran jumlah anakan di umur 84 HST. Sedangkan untuk parameter jumlah daun tidak memberikan perbedaan yang nyata hingga waktu pengamatan terakhir. Dari hasil penelitian diketahui bahwa pemberian perlakuan P2 (pupuk anorganik 100% dan pupuk hayati) merupakan perlakuan terbaik. Hal ini dikarenakan dengan adanya pupuk hayati yang mendampingi kinerja pupuk anorganik pada taraf tertentu akan menyediakan lebih banyak unsur hara pada tanaman