Optimasi Konsentrasi Karaginan Dan PVP Terhadap Sifat Dan Karakter Hidrogel Ekstrak Spirulina Platensis Menggunakan Response Surface Methodology

Hidrogel adalah jaringan polimer tiga dimensi dengan ikatan silang (crosslinked) pada polimer hidrofilik, yang mampu swelling atau menyimpan air dan larutan fisiologis sampai dengan ribuan kali dari berat keringnya, serta tidak mudah larut terhadap air. Karakteristik kualitas hidrogel yaitu mempunyai tegangan tarik yang relatif besar yaitu 1,5 kg/cm2 dan kelengketan terhadap kulit yang rendah. tidak rapuh, aman serta nyaman jika ditempelkan serta tidak menyebabkan kerusakkan pada kulit ketika diangkat dari tempat luka. Selain itu hidrogel mempunyai nilai fraksi gel yang relatif tinggi berkisar 90% dan daya absorbsi sebesar 754,17 %. Hidrogel berbahan dasar polimer alam, seperti karaginan, menjanjikan sifat yang lebih unggul seperti lebih ramah lingkungan (biodegradable), non-toxic, bio-compatible dan bahan bakunya dapat diperbarui (renewable biosource). Penambahan Polivinil pirolidon (PVP) bertujuan agar hidrogel mudah dilepaskan dari wadah. Selain itu peningkatan konsentrasi PVP, membuat hidrogel menjadi lebih elastis dan konsistensinya lebih baik. S. platensis merupakan salah satu mikroalga yang ditemukan mengandung senyawa antibakteri. Dalam pembuatan hidrogel ini perlu adanya optimasi untuk mencapai sifat yang baik sehingga menggunakan Response Surface Methodology (RSM) sebagai metode penelitian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui konsentrasi optimal polimer karaginan dan PVP yang dapat menghasilkan hidrogel serta untuk mengetahui sifat dan karakteristik dari formulasi pencampuran karaginan, PVP ekstrak S. platensis terhadap produk hidrogel. Prosedur pembuatan ekstrak yaitu S. platensis dikeringkan, ditepungkan, dimaserasi dengan pelarut metanol p.a, disentrifuse, disaring dan dipekatkan. Pembuatan hidrogel yaitu PVP 15% dilarutkan dalam akuades dan dimasukkan kedalam larutan 2% karaginan yang sedang dipanaskan pada suhu 80oC, dihomogenkan, ditambahkan ekstrak S. platensis 1500 ppm. Pengujian fisik hidrogel menggunakan parameter kadar absorbsi, fraksi gel, tegangan tarik (tensile strenght) dan elongasi. Hasil uji absorbsi hidrogel S. platensis mempunyai daya absorbsi sebesar 613,45% sedangkan hidrogel kontrol sebesar 456,42 %. Nilai fraksi gel lebih tinggi berkisar 82% dibandingkan dengan hidrogel kontrol yang menghasilkan nilai sebesar 74%. Nilai tegangan tarik 0,90 N lebih rendah dibandingkan hidrogel kontrol sebesar 16,67N. Nilai elongasi 6,67% lebih tinggi dibanding hidrogel kontrol memiliki nilai sebesar 0,30%