Gerakan Aliansi Mahasiswa Dalam Mempertahankan Eksistensi Program Vokasi Universitas Brawijaya.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mendorong keberhasilan gerakan oleh Aliansi Mahasiswa di Universitas Brawijaya dengan tuntutan mempertahankan eksistensi Program Vokasi di UB. Gerakan yang terjadi berlangsung sepanjang tahun 2016, dan dengan beberapa faktor tertentu, gerakan tersebut mampu mencapai tuntutan mereka dan berhasil menjalankan gerakan sosial secara sukses. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teori gerakan sosial sebagai pisau analisis. Dalam teori gerakan sosial, terdapat 3 alat analisis dasar yang dapat memberi gambaran umum mengenai sebuah gerakan sosial dalam hal strategi dalam tubuh gerakan dan situasi politik di lingkungan tempat gerakan terjadi, yaitu mobilisasi sumber daya, struktur kesempatan politik dan framing process. Mobilisasi sumber daya memandang gerakan sebagai pertarungan distribusi sumber daya, framing process memandang kepada bagaimana ide dibentuk dan diamplifikasi sepanjang proses gerakan sosial dan struktur kesempatan politik memandang kepada aspek-aspek politik, khususnya di luar dari tubuh gerakan. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan model kualitatif oleh Miles dan Huberman untuk analisis data. Penelitian ini menemukan bahwa tingginya tingkat keterbukaan struktur kesempatan politik di UB mempermudah gerakan dalam memobilisasi tuntutan mereka. Selanjutnya, situasi sosial mahasiswa dimaanfaatkan dengan baik oleh gerakan dengan teknik framing, keberhasilan pembentukan dan amplifikasi ide akhirnya mendorong kesuksesan distribusi sumber daya kepada gerakan ini, dan akhirnya mampu memanfaatkan situasi struktur kesempatan politik yang terbuka di UB secara maksimal untuk mencapai keberhasilan gerakan sosial