Analisis Strategi Pengembangan Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Sadeng, Yogyakarta

Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Sadeng terletak di Pantai Sadeng, Desa Songbanyu, Kecamatan Girisubo, Kabupaten Gunungkidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) , 48 km arah tenggara Kota Wonosari. Letak geografis Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Sadeng terletak pada koordinat 110o52’32”BT dan 8o12’30”LS dibangun di atas tanah milik Kasultanan Yogyakarta seluas 50.000 m2. Pelabuhan Perikanan menurut Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 45/KEPMEN-KP/2014 adalah tempat yang terdiri atas daratan dan perairan di sekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan sistem bisnis perikanan yang digunakan sebagai tempat kapal perikanan bersandar, berlabuh, dan atau bongkar muat ikan yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang perikanan. Perlu dilakukannya penelitian mengenai pengembangan pelabuhan pada Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Sadeng karena masih kurangnya pemanfaatan fasilitas pada pelabuhan yang masih belum optimal, terbatasnya lahan pelabuhan, sulitnya transportasi dan juga perlu adanya pengembangan pada pelabuhan tersebut sehingga penulis melakukan penelitian mengenai pengembangan pelabuhan. Tujuan dalam penelitian adalah untuk mengetahui kondisi dan faktor – faktor penting yang dapat dikembangkan dari Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Sadeng Yogyakarta, untuk menentukan strategi pengembangan di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Sadeng Yogyakarta, merumuskan prioritas kebijakan yang tepat untuk pengembangan Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Sadeng Yogyakarta. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif, analisis SWOT dan analisis AHP. Metode survey ini yaitu melakukan pengamatan langsung dilapang dengan cara mendiskripsikan gambaran mengenai kondisi lokasi penelitian, wawancara yang didasarkan pada kuisioner yang telah dibuat. Selanjutnya digunakan metode SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Treath) untuk menentukan strategi pengembangan pelabuhan dan yang terakhir menggunakan analisis AHP untuk merumuskan strategi priorotas kebijakan yang tepat untuk pengembangan Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Sadeng dengan mengolah data pada aplikasi Expert Choice 11. Dimana telah di dapatkan hasil dari strategi SWOT tersebut yaitu, meningkatkan kualitas atau mutu ikan yang di daratkan di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Sadeng agar harga jualnya tinggi, menjaga fasilitas yang ada dipelabuhan dan adanya pembaruan, memanfaatkan lahan yang tersedia untuk pengembangan dan menambah jumlah armada kapal serta alat tangkap. Hasil penelitian didapatkan bahwa arahan kebijakan yang diprioritaskan untuk pengembangan Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Sadeng berdasarkan analisis AHP adalah meningkatkan kualitas atau mutu ikan yang di daratkan di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Sadeng agar nilai ekonomi tinggi (30,9%), menjaga fasilitas yang ada dipelabuhan dan adanya pembaruan (23,9%), menambah jumlah armada kapal serta alat tangkap (23,3%) dan memanfaatkan lahan yang tersedia untuk pengembangan (21,8%). Pihak yang berprioritas untuk pengembangan pelabuhan yaitu pemerintah (44,3%), nelayan (38,7%) dan swasta (16,9%). Saran dari penulis untuk penelitian ini yaitu, perlunya adanya tambahan pegawai di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Sadeng, perlunya adanya peningkatan kualitas sumberdaya manusia yang ada di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Sadeng dalam hal pendidikan dan pengetahuan baik nelayan maupun pegawai, perlunya penerapan strategi pengembangan untuk Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Sadeng