Uji Daya Hasil 20 Galur Kacang Hijau (Vigna radiata L.)

Kacang hijau (Vigna radiata L.) merupakan salah satu tanaman leguminosae yang cukup penting di Indonesia. Posisinya menduduki peringkat ketiga setelah kedelai dan kacang tanah. Permintaan terhadap kacang hijau cukup tinggi dan cenderung meningkat dari tahun ketahun, sementara laju peningkatan luas areal tanamnya masih dibawah jagung dan kedelai maupun kacang tanah. Produksi kacang hijau menurut BPS tahun 2015 produksi kacang hijau masih tergolong rendah yaitu 271.463 ton. Penyebabnya selain luas areal tanam yaitu karena petani kesulitan mendapatkan benih yang berkualitas baik seperti hasil tinggi, umur panen genjah dan panen serempak. Salah satu upaya meningkatkan produksi kacang hijau ialah melalui kegiatan dalam pemuliaan tanaman dengan melakukan penelitian terhadap koleksi varietas atau galur hasil persilangan. Penelitian kacang hijau ini sudah memasuki tahap uji daya hasil lanjutan, yang bertujuan untuk mengevaluasi gen-gen yang dikehendaki yakni berdaya hasil tinggi pada beberapa genotip kacang hijau. Penelitian daya hasil ini untuk mendapatkan galur-galur yang memliki umur panen genjah dan memiliki daya hasil tinggi. Penelitian ini bertuajuan untuk mengetahui umur genjah dan potensi hasil pada 20 galur kacang hijau yang diuji. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-Juli 2017 di lahan sawah kebun percobaan Jambegede yang berlokasi di Desa Kemiri, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK), dengan perlakuan 20 galur dan 5 varietas pembanding yaitu: MMC 672-3c-Gt-1/Sampeong, MMC 672-3c-Gt-1/Sampeong, Sampeong/ MMC 679-3c-Gt-1, Sampeong/ MMC 679-3c-Gt-1, Vima 1/Sampeong, Vima 1/Sampeong/Vima 1, Vima 1/Sampeong/Vima 1, Vima 1/Sampeong/Vima 1, MMC 679-3c-Gt-1/Sampeong, Sampeong/ MMC 679-3c-Gt-1, MMC 672-3c-Gt-1/Vima 2, MMC 672-3c-Gt-1/Vima 2, MMC 672-3c-Gt-1/Vima 2, Vima 1/ MMC 679-3c-Gt-1/Vima 1, Vima 1/ MMC 679-3c-Gt-1/Vima 1, MLG 1065/Vima 2, MLG 1065/Vima 2, MLG 1065/Vima 1, MMC 679-3c-Gt-1/ MLG 1065, Vima 1/MLG 1065, Kutilang , Vima 5, Nuri, Sampeong dan Manyar. Masing-masing diulang 3 kali, setiap galur terdiri 300 populasi tanaman. Parameter yang diamati ialah: umur berbunga (HST), umur panen fisiologis (HST), tinggi tanaman panen (cm), jumlah cluster per tanaman, jumlah cabang per tanaman, jumlah polong isi, jumlah polong hampa, bobot per polong (g), jumlah biji per polong (Biji), bobot kering polong per tanaman (gram), bobot 100 butir (g), berat biji per tanaman (g), berat biji per plot (g), berat kering polong per hektar (ton/ha) dan hasil produksi per hektar (ton/ha). Data yang diperoleh di analisis dengan menggunakan analisis ragam (uji f) pada taraf 5%. Apabila hasil dari analisis ragam berbeda nyata pada taraf 5% Dan dilakukan analisis menggunakan LSI 5% (Least significan increase), untuk mengetahui galur yang terpilih. Berdasarkan hasil pengamatan terdapat pengaruh sangat nyata pada karakter kuantitatif umur 50% berbunga, umur panen fisiologis, tinggi tanaman, jumlah cluster per tanaman, jumlah polong isi per tanaman, berat biji per tanaman, bobot 100 butir dan hasil produksi per hektar. ii Pengamatan karakter kualitatif dilakukan pada pengamatan warna hipokotil, warna polong dan warna biji serta kilau biji. Warna hipokotil MMC 672-3c-Gt-1/Sampeong, Sampeong/MMC 679-3c-Gt-1, Vima 1/Sampeong//vima 1, MMC 679-3C- Gt-1//Sampeong, Sampeong/MMC 679-3c-Gt-1, Nuri, Sampeong, Manyar, MLG 1065/Vima 2, Vima 1/ MLG 1065 dan Vima 5 adalah berwarna ungu. Warna polong varietas Manyar yaitu hitaman pada varietas Vima 5 berwarna coklat. Warna dan kilau biji MMC 672-3c-Gt-1/Sampeong, Sampeong/MMC 679-3c-Gt-1, Sampeong/MMC 679-3c-Gt-1, Vima 1/Sampeong, Nuri, Sampeong, MMC 672-3c-Gt-1/Vima 2, MMC 672-3c-Gt-1/Vima 2, MLG 1065/Vima 1 adalah berwarna hijau mengkilap. Berdasarkan hasil pengamatan pada umur panen fisiologis terdapat 12 galur yang berumur genjah dan pada komponen hasil terdapat 3 galur yang berpotensi hasil tinggi dibandingkan nilai rata-rata cek lima varietas pembanding