Pengaruh Pemberian Ekstrak Kasar Daun Putri Malu (Mimosa Pudica L.) Pada Bakteri Aeromonas Hydrophila Dengan Uji Scanning Electronic Microscopy (SEM) Secara In Vitro

Dampak dari penggunaan antibakteri sintetis banyak menimbulkan masalah baru pada budidaya seperti resistensi bakteri, retensi bahan toksik dan bersifat residu bagi tubuh konsumen. Oleh sebab itu, dibutuhkan adanya antibakteri alternatif yang dapat digunakan untuk menghambat atau membunuh bakteri, salah satunya adalah dengan penggunaan tanaman putri malu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak kasar daun putri malu (Mimosa pudica L.) terhadap bakteri A. hydrophilla secara In Vitro. Metode yang digunakan adalah metode eksperimental dengan rancangan percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan dan 2 kontrol. Perlakuan A (5%), perlakuan B(10%), perlakuan C (15%), perlakuan D(20%), perlakuan E(25%), kontrol positif (ekstrak 100%) dan kontrol negatif (pelarut DMSO 10%). Hasil penelitian menunjukkan rata – rata diameter zona bening tertinggi terdapat pada perlakuan E dengan nilai zona bening rata-rata 19,447 mm dan hasil zona bening terendah yaitu perlakuan A didapatkan rata-rata 6,077 mm. Penambahan dosis perlakuan ekstrak kasar putri malu (M. pudica L.) terhadap zona bening menunjukkan pola linier dengan persamaan y = 1,651 + 0,342x dan koefisien R² = 0,887. Hubungan antara pemberian ekstrak kasar putri malu (M. pudica L.) dalam menghambat pertumbuhan bakteri A. hydrophila dengan rata – rata zona bening yang dihasilkan menunjukkan respon yang meningkat seiring dengan bertambahnya dosis. Ekstrak kasar putri malu (M. pudica L.) terbukti mampu menghambat bakteri A. hydrophila. Ekstrak kasar putri malu (M. pudica L.) dapat menghambat aktivitas bakteri A. hydrophila dengan dosis terbaik 25%, namun harus dilakukan uji in vivo terlebih dahulu untuk membuktikan keefektifan bahan tersebut pada organisme budiday