Improving The First Year Student’s Vocabulary Mastery Through Short Animation Movie At Smp N 13 Malang

Kosakata adalah salah satu komponen utama bahasa Inggris (Gleason, 1960) untuk menopang perkembangan dari empat kecakapan berbahasa (Richard dan Renandya, 2002). Dalam perkembangan keempat kecakapan berbhasa tersebut, para siswa perlu untuk meningkatkan penguasaan kosakata dengan cara yang bisa mereka suka dan nikmati. Pada penelitian ini, penggunaan film animasi pendek bertujuan untuk meningkatkan penguasaan kosakata para siswa. Berdasarkan hasil dari pre-test, para siswa kelas satu masih memiliki kekurangan dalam penguasaan kosakata. Oleh karena para siswa masih kurang dalam penguasaan kosakata, mereka perlu meningkatkannya lagi. Lalu, peneliti menggunakan film animasi pendek dengan menggunakan teks bahasa Inggris pada film untuk menyelesaikan masalah tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari empat tahapan dalam satu siklus (Latief, 2014). Keempat siklus tersebut adalah perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan pencerminan. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini adalah daftar pengamatan untuk memeriksa pelaksanaan semua perencaan mengajar dan catatan lapangan dari pengamat untuk memberikan saran kepada peneliti. Selain itu ujian untuk mengukur penguasaan kosakata siswa serta kuisioner untuk mengetahui respon siswa terhadap strategi yang digunakan oleh peneliti. Setelah para siswa mempelajari kosakata baru melalui film animasi pendek, jumlah persentase dari hasil post-test menunukkan bahwa sebanyak 87.5% siswa di dalam sebuah kelas mampu berhasil mencapai KKM yang ditentukan yaitu 75. Hal ini menunjukkan bahwa ada peningkatan sebesar 40.7%, sebanyak 46.8% pada pretest hingga mencapai 87.5% pada post-test. Apalagi, siswa juga memberikan respon yang positif melalui kuisioner. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa penggunaan film animasi pendek dengan teks bahasa Inggris pada siswa kelas satu SMP N 13 Malang berhasil meningkatkan penguasaan kosakata mereka. Untuk peneliti selanjutnya disarankan untuk menggunakan media atau metode penelitian yang berbeda untuk mengetahui hasil penelitian. Sedangkan untuk guru disarankan untuk menggunakan media yang menarik yang mampu menciptakan aktivitas pengajaran dan pembelajaran yang menghibur dan menyenangkan