Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Curahan Waktu Kerja Wanita Tani Pada Usahatani Kentang Di Desa Ngadas Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang

Tingginya angka tenaga kerja yang diserap oleh sektor pertanian terjadi karena adanya program penyediaan infrastruktur dan perluasan areal serta pemberdayaan bagi petani yang dilaksanakan oleh pemerintah tidak terkecuali untuk wanita. Fenomena wanita bekerja di sektor pertanian bagi masyarakat bukan sesuatu hal yang baru. Wanita tani pada Desa Ngadas memerankan peranan penting dalam keterlibatannya pada kegiatan usahatani untuk meningkatkan produksi kentang. Setiap kegiatan usahatani yang dilakukan oleh wanita tani dipengaruhi oleh curahan waktu kerja. Rata-rata wanita tani yang bekerja adalah buruh tani harian yang bekerja di Desa Ngadas khususnya pada usahatani kentang memilki pendidikan yang rendah. Hal ini menyebabkan sumber daya manusia pada Desa Ngadas pun rendah. Kegiatan bercocok tanam dilakukan turun-temurun oleh masayarakat Desa Ngadas karena tanah yang subur menjadikan produktifitas yang baik. Setiap tahapan budidaya tanaman kentang tidak hanya dikerjakan oleh para kaum pria saja namun kaum wanita juga ikut dalam setiap proses tersebut. Selain berpengaruh terhadap aspek pertanian dengan bekerja sebagai wanita tani kaum wanita dianggap memiliki peranan sangat penting berpengaruh terhadap kondisi ekonomi keluarganya. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan curahan waktu kerja wanita tani komoditas kentang di Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang; (2) Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi curahan waktu kerja wanita tani pada usahatani komoditas kentang di Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, kabupaten Malang. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda yang digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh antara variabel independen secara keseluruhan dengan variabel dependen. Hasil penelitian antara lain Curahan waktu kerja wanita tani pada Desa Ngadas cukup beragam, yaitu antara 3 hingga 8 jam per hari. Mayoritas wanita tani bekerja selama 7 jam per hari dimulai dari pukul 07.00 sampai dengan pukul 14.00. Berdasarkan hasil analisis pengaruh variabel independen maka faktor jumlah tanggungan keluarga (X2), tingkat upah (X3), tingkat pendidikan (X5), dan tingkat pengalaman (X6) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel curahan waktu kerja wanita tani pada usahatani kentang di Desa Ngadas. Serta analisis pengaruh variabel independen faktor umur (X1), dan luas lahan (X4) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel curahan waktu kerja wanita tani pada usahatani kentang di Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang. Saran dalam penelitian ini adalah (1) Upah yang diberikan kepada wanita tani sebaiknya ditingkatkan lagi, sehingga akan mendorong wanita tani untuk meningkatkan curahan waktu kerjanya dan berusaha bekerja dengan baik.; (2) Perlu adanya manajemen yang baik oleh wanita tani agar pekerjaaan rumah dan saat bekerja di lahan agar dapat terselesaikan keduanya dengan baik.; (3) Penelitian yang dilakukan masih mengandung beberapa keterbatasan terutama berkaitan dengan variabel independen yang digunakan yaitu tingkat umur, jumlah tanggungan keluarga, luas lahan, tingkat upah, tingkat pengalaman, dan tingkat pendidika