Framing Strategies Yang Dilakukan Oleh Greenpeace Dalam Kampanye Melawan Royal Dutch Shell (Shell) Pada Tahun 2011-2015

Wilayah Arktik merupakan wilayah yang sensitif dan rentan terkena dampak dari global warming. Dampak yang ditimbulkan tidak lain ialah terbukanya jalur pelayaran, dan eksplorasi minyak dan gas alam yang terkandung di dasar laut wilayah arktik, hal ini kemudian dimanfaatkan oleh perusahaan minyak dan gas ternama yaitu Royal Dutch Shell (Shell), dengan cara membuat pernyataan bahwa “Shell is Arctic Ready” yang berarti bahwa korporasi tersebut siap melakukan pengeboran minyak dan gas di bawah laut wilayah Arktik. Greenpeace merupakan sebuah organisasi yang dinaungi oleh INGO bergerak dibidang pemberdayaan lingkungan melakukan sebuah perlawanan terhadap Shell dengan kampanyenya yang dilabeli dengan nama “Save the Arctic”. Kampanye “Save the Arctic” ini ternyata berhasil dalam mengatasi masalah eksplorasi minyak yang dilakukan oleh Shell. Oleh karena itu, tujuan penulisan ini adalah untuk mengkaji lebih lanjut mengenai strategi pembingkaian Greenpeace pada kampanyenya dalam memerangi Shell. Dalam penulisan ini, penulis juga menggunakan penelitian deskriptif untuk menjelaskan strategi yang digunakan oleh Greenpeace. Dan dengan metode yang penulis gunakan, penulis akan menjelaskan pula mengapa strategi ini merupakan strategi yang efektif