Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Sentra Jenang Desa Rejowinangun Kecamatan Kademangan Kabupaten Blitar

Ketimpangan perekonomian antara pedesaan dan perkotaan menjadi penyebab permasalahan kemiskinan dan pengangguran. Hal ini akan menghambat pertumbuhan ekonomi di pedesaan. Berdasarkan permasalahan diatas pemerintah membentuk progam One Village One Product (OVOP) sebagai program nasional yang dapat diandalkan sebagai gerakan swadaya dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pelaksanaan program OVOP melibatkan masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat. Demi mensukseskan program OVOP melalui pemberdayaan masyarakat pedesaan, pariwisata dianggap sebagai serangkaian upaya mensukseskan program OVOP. Pengembangan pariwisata berbasis masyarakat melalui desa wisata dapat meningkatkan kesejahteraan terutama dalam memenuhi kebutuhan dan peningkatan terhadap berbagai sumber penghidupan seperti pendidikan, ekonomi, maupun kesehatan. Namun, adanya desa wisata di Desa Rejowinangun kurang memberikan pengaruh terhadap peningkatan pendapatan masyarakat sekitar. Dari uraian diatas, maka dapat dirumuskan tujuan penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan pelaksanaan dan kendala pemberdayaan pengusaha jenang di sentra jenang Desa Rejowinangun, (2) Menganalisis pengaruh adanya lokasi wisata lain terhadap peningkatan jumlah wisatawan sentra jenang di Desa Rejowinangun, (3) Menganalisis pengaruh peningkatan jumlah wisatawan terhadap peningkatan pendapatan masyarakat sekitar sentra jenang Desa Rejowinangun. Penelitian ini menggunakan jenis analisis deskriptif kualitatif dengan teknik analisis Miles dan Huberman. Pemberdayaan masyarakat pada sentra jenang di Desa Rejowinangun tidak berjalan maksimal, hal ini dikarenakan kurangnya kesadaran masyarakat dalam pengembangan desa wisata sentra jenang melalui Asi Dewi. Kendala-kendala dalam pemberdayaan yang ada di Desa Rejowinangun diantaranya rendahnya partisipasi pengusaha jenang dalam mengikuti program pemberdayaan Asi Dewi dan mayoritas pendidikan masyarakat yang rendah. Selain itu adanya lokasi wisata lain lain yaitu Kampung Coklat kurang memberikan pengaruh terhadap peningkatan jumlah wisatawan sentra jenang di Desa Rejowinangun. Peningkatan jumlah wisatawan sentra jenang Desa Rejowinangun akan meningkatkan jumlah produksi jenang. Peningkatan jumlah produksi jenang akan meningkatkan pendapatan yang diterima oleh sentra jenang. Dari temuan tersebut maka saran dan rekomendasi yang dapat diberikan adalah bahwa sebaiknya memberikan sistem reward dan punishment kepada pengusaha jenang agar lebih aktif dalam program pemberdayaan. Selain itu, sebaiknya pemerintah perlu memberikan program yang lebih meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan pengusaha jenang melalui seminar dan pelatihan