Hubungan Tingkat Pendidikan Dengan Ketepatan Pemilihan Obat Swamedikasi Diare Anak Di Apotek Kecamatan Lowokwaru Kota Malang

Diare merupakan suatu kondisi dimana seseorang mengalami buang air besar (BAB) dengan konsistensi lembek atau cair, bahkan dapat berupa air saja dan frekuensinya lebih sering, biasanya tiga kali atau lebih dalam sehari. Salah satu pengobatan yang sering dilakukan untuk mengatasi keluhan tersebut adalah dengan tindakan pengobatan sendiri (swamedikasi). Status kesehatan dalam keluarga dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya tingkat pendidikan, sehingga dapat berpengaruh pada ketepatan pemilihan obat diare untuk anak. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan tingkat pendidikan dengan ketepatan pemilihan swamedikasi obat diare untuk anak. Penelitian ini dilakukan di Apotek Kecamatan Lowokwaru Kota Malang dan telah mendapatkan persetujuan etik dari komisi etik FKUB dengan nomor 250/EC/KEPK-S1- FARM/07/2017. Teknik penganbilan sampel dilakukan secara purposive sampling dengan responden sebanyak 90 orang dan untuk Apotek dilakukan secara random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 5 Apotek. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang sudah diuji validitas dan reliabilitasnya. Hasil penelitian dianalisis menggunakan metode statistik somers’d. Penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara tingkat pendidikan dengan ketepatan pemilihan obat swamedikasi diare anak (p = 0,016) dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,332 (0,20< |r| ≤0,40) yang menunjukkan bahwa kekuatan hubungan antar variabel sangat rendah