Dinamika Hara Fosfor Dan Logam Berat Kadmium (Cd) Pada Ultisol Dengan Pemberian Rock Phosphate Secara Langsung

Ultisol merupakan salah satu jenis tanah di Indonesia yang memiliki kandungan ion H+ melebihi ion OH- sehingga ketersediaan Fosfor (P) rendah dan tidak tersedia bagi tanaman. Ultisol yang berada di Taman Bogo Lampung adalah contoh tanah yang memiliki pH tanah dan unsur hara Fosfor (P) yang rendah. Unsur hara P merupakan penyusun Adenosin Triphosphate (ATP) dalam proses metabolisme dan berfungsi dalam fase awal pertumbuhan tanaman. Salah satu upaya yang dilakukan untuk mengkoreksi kadar hara P tanah dengan penambahan pupuk rock phosphate. Rock phosphate merupakan jenis batuan yang mengandung mineral fosfat dalam jumlah yang cukup signifikan dan/ atau mengandung ion fosfat dalam struktur kimianya. Namun, penggunaan rock phosphate dalam dosis tinggi dan terus-menerus berpotensi terjadinya akumulasi sejumlah logam berat termasuk Kadmium (Cd). Logam berat Cd merupakan salah satu logam berat dimana keberadaannya dapat menjerap unsur P di dalam tanah sehingga tidak tersedia bagi tanaman. Oleh karena itu, dilakukan penelitian ini yang bertujuan untuk mengetahui dinamika P dan logam berat Cd pada tanah akibat pemberian rock phosphate secara langsung, dengan indikator tanaman jagung (Zea mays L.) Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari hingga Mei 2017 di Rumah Kaca, Balai Penelitian Tanah, Bogor, Jawa Barat. Penelitian menerapkan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang dilakukan dalam dua tahap yaitu, tahap 1 percobaan inkubasi, terdiri dari 5 perlakuann dan 4 ulangan. Perlakuann terdiri dari P0 (kontrol), P1 (rock phosphate Morocco 1000 kg pot-1 + pupuk kandang 2000 kg pot-1, P2 (rock phosphate Morocco 1000 kg pot-1), P3 (rock phosphate Morocco 1000 kg pot-1 + kapur 1000 kg pot-1) dan P4 (Kapur 1000 kg pot-1 + rock phosphate Morocco 1000 kg pot—1). Tahap kedua yaitu, percobaan dengan tanaman jagung (Zea mays L.), terdiri dari 6 perlakuann dan 3 ulangan. Perlakuann terdiri dari P0 (kontrol), P1 (rock phosphate Morroco 1000 kg pot-1), P2 (rock phosphate Morocco 1000 kg pot-1 + pupuk kandang 2000 kg pot-1), P3 (rock phosphate Christmas 1000 kg pot-1), P4 (rock phosphate Christmas 1000 kg pot-1 + pupuk kandang 2000 kg pot-1) dan P5 (SP-36 250 kg ha-1). Parameter yang dilakukan antara lain pH tanah, P-Tersedia, P-Total, Cd-Tersedia, Cd-Total, serapan hara P brangkasan, serapan hara P akar, serapan logam Cd brangkasan, serapan logam Cd akar, tinggi tanaman, jumlah daun, berat kering brangkasan dan berat kering akar. Data yang didapatkan dianalisis dengan uji Anova melalui DSAASTAT dan software SPSS 16.0. Berdasarkan hasil penelitian terdapat dinamika P tersedia dan kandungan Cd pada Ultisol, pemberian perlakuann P2 meningkatkan P yang tersedia di dalam tanah selama masa inkubasi sebesar 1448,2% dan kandungan Cd dalam tanah menunjukkan nilai 0,01. Sedangkan dinamika serapan P dan kandungan Cd pada tanaman indikator jagung (Zea mays L.), pemberian perlakuann P2 meningkatkan serapan P selama masa pertumbuhan tanaman jagung sebesar 837,7% dan kandungan Cd pada jaringan tanaman baik brangkasan dan akar tidak terdeteksi. Kandungan logam berat Cd pada tanah dan tanaman masih berada dibatas normal