Kajian Emisi Gas Rumah Kaca Tidak Langsung Dan Manajemen Penggunaan Listrik Di Gedung Kampus I Universitas Brawijaya

Gas-gas rumah kaca (GRK) adalah senyawa kimia seperti uap air, karbon dioksida, metana, nitrat oksida yang terdapat di atmosfer. Peningkatan jumlah emisi gas rumah kaca mendorong terjadinya pemanasan global. Produksi listrik dan transportasi adalah 2 (dua) sumber utama emisi CO2 yakni sebesar 37% (dari produksi listrik dan energi) dan 22% (dari transportasi). Total emisi CO2 dari sebuah organisasi seperti universitas dapat dibagi menjadi 3 ruang lingkup berbeda. Ruang lingkup 2 adalah emisi gas rumah kaca tidak langsung yang terdiri dari listrik yang berbayar atau konsumsi energy listrik secara langsung. Seiring meningkatnya penggunaan listrik maka terjadi peningkatan terhadap jumlah emisi CO2 yang dihasilkan. Berdasarkan kerangka penelitian tersebut, maka kampus I Universitas Brawijaya menjadi lokasi penelitian dimana akan dihitung jumlah emisi CO2 yang berasal dari pemakaian listrik khususnya penggunaan lampu dan alat elektronik dari gedung tiap-tiap fakultas dan jumlah emisi CO2 yang dapat direduksi jika dilakukan manajemen penggunaan listrik yang telah ditentukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji berapa besar emisi GRK (CO2) yang dihasilkan berdasarkan pemakaian listrik khususnya dari penggunaan lampu dan alat elektronik di gedung kampus I Universitas Brawijaya, untuk mengetahui dan mengevaluasi manajemen penggunaan listrik yang dilakukan di gedung kampus I Universitas Brawijaya sebagai upaya mereduksi emisi CO2, dan untuk mengkaji berapa besar emisi GRK (CO2) yang dapat direduksi berdasarkan pemakaian listrik khususnya dari penggunaan lampu dan alat elektronik di gedung kampus I Universitas Brawijaya bila dilakukan manajemen penggunaan listrik tertentu. Penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan menghitung besarnya emisi GRK