Potensi Ekstrak Daun Sambiloto (Andrographis paniculata Ness) Sebagai Terapi Preventif Pada Tikus (Rattus norvegicus) Model Sepsis Yang Diinduksi Lipopolisakarida Terhadap Ekspresi TNF-α (Tumor Necrosis Factor-Alfa) Dan Histopatologi Ginjal

Sepsis adalah sindroma klinik sebagai respon inflamasi sistemik karena respon imunitas tubuh yang berlebihan terhadap rangsangan produk mikroorganisme. Penyebab sepsis terutama dari LPS bakteri gram negatif. Penelitian ini menggunakan ekstrak daun sambiloto dengan kandungan andrographolide yang mempunyai aktifitas antiinflamasi, dan antioksidan. Tujuan penelitian ini untuk mempelajari potensi terapi preventif ekstrak daun sambiloto (Andrographis paniculata Ness) pada hewan tikus model sepsis melalui peningkatan ekspresi TNF-α dan perubahan gambaran histopatologi ginjal. Penelitian ini bersifat eksperimental menggunakan rancangan acak lengkap (RAL), posttest only control group design. Hewan coba yang digunakan adalah tikus jantan (Rattus norvegicus) galur wistar yang dibagi menjadi lima kelompok perlakuan, yaitu kelompok kontrol negatif, kelompok kontrol positif dengan diinjeksi intra-peritoneal LPS 2 mg/kg BB, kelompok P1, P2, dan P3 yang diberikan terapi preventif ekstrak daun sambiloto 3 dosis 250 mg/kg BB, 500 mg/kg BB, dan 1000 mg/kg BB per-oral dan diinjeksi LPS 2 mg/kg BB intra-peritoneal. Parameter yang diuji adalah ekspresi TNF-α dan histopatologi ginjal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian terapi preventif ekstrak daun sambiloto secara sigfinikan dapat mencegah peningkatan ekspresi TNF-α dan terjadi penghambatan kerusakan struktur histopatologi ginjal yang ditandai dengan penghambatan kerusakan struktur epitel tubulus, struktur glomerulus yang masih utuh, berkurangnya hemoragi dengan dosis terbaik adalah 1000 mg/kg BB. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan tindakan preventif ekstrak daun sambiloto dapat menurunkan ekspresi TNF-α dan penghambatan terjadinya kerusakan histopatologi ginjal tikus sepsis