Perbedaan Perkembangan Mental Emosional Anak Prasekolah (3-5 Tahun) Yang Diasuh Oleh Ibu Bekerja Dan Tidak Bekerja Di Paud Dharma Wanita Kelurahan Dinoyo Kota Malang

Angka ibu bekerja semakin lama semakin meningkat, begitu pula jumlah anak yang mengalami masalah mental emosional. Di Indonesia terdapat 6% dari 1000 anak usia 4-15 tahun mengalami masalah mental emosional. Pemenuhan kebutuhan emosional, fisik, dan distimulasi oleh ibu dapat menjadi upaya preventif gangguan mental emosional anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan perkembangan mental emosional anak prasekolah usia 3-5 tahun antara yang diasuh ibu bekerja dan tidak bekerja. Rancangan penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan desain cross sectional dimulai dari bulan Februari sampai Maret 2017. Subyeknya adalah 55 ibu dengan anak usia 3-5 tahun yang bersekolah di PAUD Dharma Wanita yang memenuhi kriteria inklusi yang diperoleh dengan menggunakan teknik Purposive Sampling. Variabel independen dalam penelitian ini adalah status pekerjaan ibu, sedangkan variable dependennya berupa perkembangan mental emosional anak prasekolah yang diukur dengan menggunakan KMME (Kuesioner Masalah Mental Emosional). Hasil analisis data menggunakan Uji Chi-Square. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara perkembangan mental emosional anak yang diasuh ibu bekerja dan tidak bekerja. Ibu bekerja beresiko 10 kali lebih besar anaknya kemungkinan bermasalah pada perkembangan mental emosional dibandingkan ibu tidak bekerja. Dari hasil penelitian, diharapkan ibu lebih meluangkan waktu bersama anak supaya terjalin hubungan yang erat, sehingga anak dapat dipantau secara maksimal