Perencanaan Strategi Pembangunan Kawasan Perdesaan (Studi Pada Gunung Pegat Dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Blitar)

penelitian ini dilakukan untuk dapat melihat bagaimana strategi pembangunan kawasan perdesaan di Kabupaten Blitar. Strategi pemerintah daerah guna membangun kawasan perdesaan. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Lokus penelitian ini berada di Kabupaten Blitar, sedangkan situs penelitian ini berada di Badan Pemberdayaan Masyarakat, sekarang menjadi Dinas Pemberdayaan Masyarakat. Sumber data primer diperoleh dari wawancara, dan observasi, serta untuk data sekundernya diperoleh dari dokumentasi terkait. Sedangkan untuk analisa data dilakukan melalui reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) strategi pembangunan kawasan perdesaan di Kabupaten Blitar dalam renstra SKPD untuk menunjang terwujudnya pembangunan kawasan perdesaan di Kabupaten Blitar telah dilaksanakan dengan sebagaimana mestinya. Hal ini tercermin dalam misi Kabupaten Blitar poin ke 6 (enam) yaitu “meningkatkan pembangunan berbasis desa dan kawasan perdesaan”. Hal tersebut meliputi pengusulan dan penetapan kawasan perdesaan, telaah rencana strategi (renstra) k/l dan renstra provinsi, telaah rencana tata ruang wilayah dan kajian lingkungan hidup strategi. (2) Proses Terbentuknya Kawasan Perdesaan di Gunug Pegat meliputi: Desa yang akan dijadikan kawasan seperti Desa Ponggok, Desa Kebonduren, Desa Pojok, Desa Kawedusan, Desa Dadaplangu, Desa Langon, dan Desa Bagelenan nantinya akan dijadikan Desa Wisata dalam waktu dekat ini, penetapan TKPKP kawasan di Gunung Pegat adapun anggota dari TKPKP Perdesaan yaitu Bapak Bayu Marsudi Ketua Pengelola, Bapak Susilo PrasetyonWakil Ketua, Bapak Bibit Riyanto Bendahara, Bapak Irfan Fauji Sekretaris yang juga sebagai wartawan Trans7, Bapak Mihsan dan Bapak Heri Wismanto sebagai Bimbingan Prestasi, BApak Arif Budi dan Bapak Yudi Purwanto sebagai Humas