Inovasi Pelayanan Publik (Studi Pada Samsat Wisata, SAMSAT Kenjeran, Surabaya Utara)

Inovasi pelayanan publik yang berupa adanya SAMSAT Wisata yang digagas oleh SAMSAT Kenjeran memiliki tujuan untuk membuat terobosan baru dalam pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor dapat dilakukan di tempat-tempat wisata. Jadi membayar pajak kendaraan tidak harus dilakukan di kantor SAMSAT Induk. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dan mendeskripsikan bagaimana inovasi pelayanan publik di SAMSAT Kenjeran dan untuk mendeskripsikan serta menganalisis apa saja tantangan dan memberikan inovasi baru dalam inovasi pelayanan publik yang diberikan oleh SAMSAT Kenjeran. Jenis penelitian ini yaitu menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif dengan analisis yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman yakni pengumpulan data, kondensasi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara langsung, dan dokumentasi kepada pegawai SAMSAT Kenjeran, Surabaya Utara. Hasil dari penelitian ini, menunjukkan bahwa selama pengamatan penulis, inovasi pelayanan publik SAMSAT Wisata ini melibatkan Dinas Pendapatan Daerah khususnya UPT Dinas Pendapatan Surabaya Utara, Kepolisian Republik Indonesia (POLRI), dan PT. Jasa Raharja yang menggunakan 3 (tiga) tahapan proses Implementasi kebijakan menurut Soenarko (2005:187) yaitu Tahap Persiapan, Tahap Pengorganisasian, Tahap Penerapan. Terdapat beberapa tantangan yang dihadapi yaitu sulitnya mengajak masyarakat untuk taat pajak, sulitnya mendapatkan dana untuk merealisasikan kegiatan, serta sulitnya untuk mendapatkan perizinan menggunakan lokasi yang ingin digunakan untuk SAMSAT Wisata. Saran untuk inovasi pelayanan ini adalah Memperluas ruang pelayanan dengan menambah jumlah tempat SAMSAT Wisata di beberapa tempat-tempat wisata yang strategis di Surabaya Utara serta menambah jenis layanan, misalnya ditambah dengan pelayanan pengesahan PKB lima tahunan