Analisa Kelayakan Teknis dan Finansial Pada Investasi Pengadaan Mesin Baru

CV. Goeno merupakan perusahaan Make To Order (MTO) yang bergerak di bidang manufaktur pembuatan peralatan perlengkapan militer. Produk utama dari perusahaan ini adalah tas ransel dan produk lainnya adalah tenda, tandu dan rompi. Proses produksi di perusahaan ini dibagi kedalam tiga workstation yaitu pemotongan, penjahitan dan finishing. Proses penjahitan (assembly) pada saat ini dilakukan diluar perusahaan yaitu dengan sistem borongan (outsource) dikarenakan perusahaan tidak memiliki mesin jahit untuk pengerjaan proses ini. Hal ini yang menjadi titik permasalahan karena waktu pengerjaan produk menjadi tidak pasti dan sering menimbulkan aktivitas menunggu dan penumpukan pada proses selanjutnya, selain itu biaya upah borongan sangat besar untuk setiap produk menimbulkan biaya produksi yang sangat tinggi. Maka dari itu diperlukan analisa kelayakan investasi pengadaan mesin jahit baru dari aspek teknis dan aspek finansial. Metode yang digunakan untuk menguji kelayakan perusahaan dari segi teknis yaitu Stopwatch Time Study (STS) digunakan untuk menganalisa aspek teknis dari segi waktu produksi 1 buah tas ransel. Net Present Value (NPV) digunakan untuk menganalisa kelayakan dari aspek finansial. Analisa aspek teknis skenario alternatif investasi pengadaan mesin jahit baru menggunakan metode STS diperoleh waktu standar 199,75 menit untuk menyelesaikan 1 buah tas ransel. Berdasarkan analisa teknis dapat dijadikan acuan untuk menghitung berapa investasi mesin jahit yang akan dibeli, yaitu 10 mesin jahit baru untuk menunjang proses produksi selama 10 tahun kedepan. Hasil analisis aspek finansial menggunakan NPV untuk alternatif menggunakan jasa outsource menunjukkan hasil Rp. 10.128.860.861,00 dan untuk alternatif dengan melakukan investasi pengadaan mesin jahit baru menunjukkan hasil Rp. 10.368.471.362,00. Jadi alternatif pengadaan mesin baru layak untuk direkomendasikan kepada perusahaan dan dianggap lebih memberikan manfaat dari segi waktu dan finansial perusahaan