Perencanaan Persediaan Bahan Baku Kimia Dengan Metode Continous Review System (Q) dan Periodic Review System (P)

PT. Behaestex merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang tekstil. Produk utama yang diproduksi adalah sarung. Bahan baku utama yang digunakan untuk membuat sarung adalah benang dan bahan kimia sebagai bahan pendukung. Dalam penelitian ini berfokus pada bahan baku kimia sodium sulphate karena memiliki total permintaan tertinggi yaitu 56,90 % dari semua bahan baku kimia. Adanya jumlah permintaan bahan baku kimia yang berbeda menyebabkan stok bahan baku kimia menjadi berlebih di setiap periodenya. Oleh karena itu perlu adanya pengendalian persediaan bahan baku sodium sulphate agar proses produksi dalam perusahaan dapat berjalan lancar. Tujuan penelitian ini adalah menentukan jumlah pemesanan bahan baku yang tepat serta mengetahui perbandingan total biaya persediaan dari PT behaestex cabang Pandaan berdasarkan metode yang digunakan dengan keadaan existing perusahaan. Pada penelitian ini dilakukan perhitungan dengan metode Continous Review Sytem (Q) dan Periodic Review System (P) untuk mengetahui quantity order, reorder point,safety stock dan frekuensi pemesanan dari bahan baku sodium sulphate. Langkah pertama yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menghitung variability coefficient . Setelah itu dilakukan peramalan dengan menggunakan software MiniTab 17 dengan menggunakan 4 metode peramalan yaitu moving average, exponensial smoothing, holt winter additive dan holt winter multiplicative. Langkah terakhir adalah menghitung total biaya persediaan dari kedua metode yang digunakan dan dibandingkan dengan kebijakan perusahaan. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa metode Q menghasilkan total cost yang lebih minimum dibandingkan dengan metode P dan kebijakan perusahaan. Perhitungan dengan metode Q didapatkan hasil untuk bahan baku sodium sulphate quantity order sebesar 704 karung, ROP sebesar 629 karung dan safety stock (ss) sebesar 64 karung. Total biaya yang dihasilkan dengan metode Q sebesar Rp 1.822.197.074,00 dan metode P sebesar Rp 1.822.198.026,00 sedangkan total biaya yang dihasilkan dengan kebijakan perusahaan sebesar Rp 2.257.889.852,00. Dari perhitungan sebelumnya maka total biaya yang di hemat perusahaan jika menggunakan metode Q sebesar Rp 435.692.777,0