Pengaruh Ekstrak Air Daun Kelor (Moringa Oleifera Lamk) Terhadap Kadar Sod Dan Indeks Apoptosis Endometrium Tikus Wistar Yang Dipapar Depo Medroxyprogesterone Acetate

DMPA adalah kontrasepsi hormonal yang paling sering digunakan dan memiliki efektivitas yang tinggi. Mekanisme kerja DMPA adalah menekan produksi hormon estrogen dengan menurunkan sekresi GnRH (gonadotropin releasing hormone). Estrogen mempunyai kemampuan sebagai antioksidan yaitu upregulator ekspresi gen enzim antioksidan, terutama enzim superoksida dismutase (SOD) didalam mitokondria. DMPA dapat menurunkan kadar SOD ovarium dan menyebabkan apoptosis pada sel endometrium. Kelor (moringa oleifera Lamk) memiliki kandungan zat antioksidan yaitu polifenol yang dapat mencegah kerusakan akibat radikal bebas dan mencegah reaksi berantai peroksida lipid pada membran sel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak air daun kelor (moringa oleifera Lamk) terhadap kadar SOD dan indeks apoptosis endometrium Tikus Wistar yang dipapar DMPA. Rancangan penelitian yang digunakan adalah true experimental dengan pendekatan post test only control group design. Sampel yang digunakan adalah Tikus Wistar berjumlah 25 tikus, terbagi dalam 5 kelompok yaitu kelompok kontrol negatif (diinjeksi aquabides 0,2 ml dan diberi aquabides secara oral sebanyak 1 cc), kelompok kontrol positif (Dipapar DMPA 2,7 mg dan diberi aquabides secara oral), kelompok perlakuan 1 (DMPA dan ekstrak air daun kelor dosis 100 mg/kg BB), Kelompok perlakuan 2 (DMPA dan ekstrak air daun kelor dosis 150 mg/kg BB), Kelompok perlakuan 3 (DMPA dan ekstrak air daun kelor dosis 200 mg/kg BB). Tikus diadaptasi selama 7 hari dan diberi perlakuan selama 28 hari. Pengukuran kadar SOD menggunakan metode Colorymetry, sedangkan pengukuran indeks apoptosis dengan metode Immunohistokimia. Data hasil pengamatan dianalisis dengan uji Anova One Way, Uji LSD dan Uji Pearson Product Moment. Berdasarkan pada hasil analisis kadar SOD uterus dengan menggunakan uji Anova One Way dan Uji Pearson Product Moment diperoleh hasil p-value > 0,05, artinya secara statistik tidak ada pengaruh ekstrak air daun kelor dalam berbagai dosis terhadap kadar SOD uterus tikus wistar, namun secara deskriptif kelompok perlakuan 1 dan kelompok perlakuan 2 menunjukkan peningkatan kadar SOD. Penelitian ini menunjukkan terdapat perbedaan signifikan dan hubungan yang signifikan pemberian berbagai dosis ekstrak air daun kelor terhadap indeks apoptosis endometrium tikus wistar yang dipapar DMPA dan terdapat hubungan yang signifikan antara kadar SOD uterus dengan indeks apoptosis tikus wistar yang dipapar DMPA. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pemberian ekstrak air daun kelor tidak berpengaruh pada kadar SOD uterus tikus wistar yang dipapar DMPA namun berpengaruh pada indeks apoptosis endometrium tikus wistar yang dipapar DMPA dan ada hubungan antara kadar SOD uterus dengan indeks apoptosis endometrium tikus wistar yang dipapar DMP