Penerapan Metode Analytic Network Process Dan Goal Programming Untuk Pemilihan Pemasok Pasir Di Pt. Varia Usaha Beton Plant Malang

Keterlibatan pemasok bahan baku akan berpengaruh terhadap proses pembelian dan ketersediaannya bahan baku tersebut. Pemilihan pemasok bahan baku secara tepat merupakan hal yang sangat penting dalam proses produksi, karena jika terjadi kesalahan dalam pemilihan pemasok bahan baku maka dapat menghambat proses produksi. PT. Varia Usaha Beton Plant Malang adalah perusahaan industri yang bergerak dalam bidang pengadaan beton dan bangunan. PT. Varia Usaha Beton Plant Malang saat ini dihadapkan pada beberapa permasalahan yaitu ketidaksesuaian jumlah pasir yang dikirimkan dengan jumlah pasir yang dipesan. Hal ini dikarenakan dalam pengalokasian bahan baku ke pemasok, perusahaan hanya secara acak dan subjektif serta tidak mempertimbangkan beberapa faktor lainnya. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan kriteria dan sub kriteria yang dibutuhkan dalam pemilihan pemasok yang nantinya akan didapatkan bobot setiap kriteria dan subkriteria serta didapatkan pula bobot penilaian untuk setiap pemasok. Selain itu nantinya akan dilakukan penentuan jumlah alokasi pemesanan yang optimal pada tiap pemasok dengan mempertimbangkan beberapa faktor. Tahap pertama pada penelitian ini yaitu melakukan identifikasi kriteria dan sub kriteria yang berpengaruh terhadap pemilihan pemasok pasir. Setelah itu dilakukan penentuan bobot untuk setiap kriteria dan sub kriteria dengan menggunakan metode Analytic Network Process. Kemudian dilakukan penilaian pada setiap pemasok yang nantinya akan digunakan sebagai pertimbangan dalam alokasi pemesanan pasir. Langkah selanjutnya yaitu mengalokasikan pemesanan pada setiap pemasok dengan menggunakan metode goal programming. Hasil dari penelitian ini menunjukkan ada 8 kriteria dan 15 sub kriteria untuk pemilihan pemasok yang sesuai dengan kebutuhan PT Varia Usaha Beton Plant Malang. Hasil pembobotan dengan metode Analytic Network Process yaitu kriteria garansi (0,022), harga (0,136), kualitas (0,33), lokasi geografis (0,256), pengiriman (0,093), prosedur komplain (0,034), riwayat kinerja (0,017), dan sistem komunikasi (0,112). Hasil dari penilaian pemasok diperoleh yang tertinggi hingga terendah berturut-turut yaitu pemasok 4 (0,305), pemasok 1 (0,249), pemasok 3 (0,239), dan pemasok 2 (0,205). Untuk hasil alokasi order berdasarkan dengan menggunakan metode goal programming yaitu untuk pemasok 1 untuk pemesanan bulan Juni hingga Agustus adalah sebanyak 1500 ton, 1500 ton, dan 1500 ton. Pemasok 2 mendapatkan alokasi pemesanan adalah sama untuk setiap bulannya yaitu sebanyak 800 ton. Alokasi pemesanan pada pemasok 3 untuk bulan Juni hingga Agustus adalah sebanyak 1500 ton, 1300 ton, dan 1450 ton. Sedangkan jumlah pemesanan untuk pemasok 4 pada bulan Juni hingga Agustus yaitu sebesar 500 ton, 400 ton dan 400 ton