Perbedaan Pengaruh Cognitive Behaviour Therapy Dan Social Skill Training Terhadap Penurunan Perilaku Isolasi Sosial Remaja Korban Bullying Di Smk Ahmad Yani Probolinggo

Bullying saat ini marak terjadi terutama saat memasuki usia remaja. Apabila bullying dilakukan terus menerus dapat menimbulkan kecemasan, malu, menurunkan kepercayaan diri, dan gelisah sehingga mendorong mereka untuk mengisolasi diri dari lingkungan sosial. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menangani situasi tersebut adalah memberikan Cognitive Behaviour Therapy. CBT melatih agar dapat mengenali pikiran otomatis negatif menjadi positif sehingga berdampak terhadap adanya perubahan perilaku ke arah positif pula. Terapi ini juga melatih cara menurunkan perilaku isolasi sosial melalui cara berkomunikasi dengan orang lain. Selain CBT, Social Skill Training juga dinilai dapat menurunkan perilaku isolasi sosial. Terapi ini mengajarkan keterampilan sosial melalui teknik komunikasi dasar secara verbal dan non verbal sehingga mampu mengutarakan pikiran dan perasaannya dengan baik. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis perbedaan pengaruh CBT dan SST terhadap penurunan perilaku isolasi sosial remaja korban bullying. Penelitian ini menggunakan desain quasy experimental dengan pre-post test design. Teknik penentuan sampel menggunakan purposive sampling pada siswa kelas X yang mengalami perilaku isolasi sosial akibat bullying. Total sampel yang digunakan sebanyak 36 responden yang terdiri dari 18 responden kelompok CBT dan 18 responden kelompok SST yang dilakukan secara randomisasi. Hasil uji t-test berpasangan menunjukkan bahwa terdapat perbedaan skor perilaku isolasi sosial sebelum dan sesudah diberikan intervensi CBT mempunyai nila