Studi Perencanaan Pengembangan Jaringan Distribusi Air Bersih di Kecamatan Sugihwaras Kabupaten Bojonegoro dengan Software Watercad

Kebutuhan air yang terus meningkat dipengaruhi oleh pertumbuhan jumlah penduduk yang semakin pesat disuatu wilayah, adanya kegiatan industri, pertanian serta fasilitas umum yang telah banyak dibangun. Namun perkembangan tersebut tidak diiringi dengan penyediaan air bersih yang ada. Maka sangatlah wajar apabila penyediaan air bersih mendapatkan prioritas penanganan utama yang dapat berpengaruh besar pada kelancaran aktivitas masyarakt. Oleh sebab itu, PDAM Kabupaten Bojonegoro melakukan monitoring dan pengembangan jaringan distribusi air bersih di wilayah yang belum tersedia air bersihnya. Pengembangan yang dilakukan dengan menambahkan jaringan distribusi air bersih pada Desa Genjor, Balongrejo dan Glagahwangi Kecamatan Sugihwaras Kabupaten Bojonegoro. Namun sebelumnya terdapat daerah layanan eksisting yaitu Desa Sugihwaras, Alasgung, Siwalan dan Trate. Agar tercapainya monitoring dan perencanaan pengembangan yang optimal di wilayah tersebut, maka dalam studi ini akan dilakukan suatu evaluasi kondisi eksisting baik dari segi sumber, pompa, menara air serta komponen lainnya dan melaksanakan simulasi guna melihat kondisi hidrolis yang ada pada jaringan eksisting. Evaluasi ini dapat dijadikan acuan untuk perencanaan pengembangan 2036 kedepan. Perencanaan pengembangan yang meliputi 7 desa tersebut akan di simulasikan lagi menggunakan bantuan Software Watercad. Berdasarkan hasil perhitungan dan simulasi menggunakan Software Watercad, telah didapat bahwa untuk evaluasi menggunakan sumber air sebesar 20 lt/dt memberikan hasil kecepatan yang kurang dari kriteria (0,1-2,5 m/s). Sedangkan dari segi headloss gradient dan tekanan dalam pipa sudah memenuhi persyaratkan yang telah ditentukan. Lalu untuk perencanaan pengembangan 2036 terdapat beberapa hal yang diperbarui, misalnya dari segi penambahan sumber sebesar 20 lt/dt, pompa, tandon dan katup PRV yang berguna memperkecil nilai tekanan dalam pipa. Sehingga pada perencanaan pengembangan 2036 ini ditinjau dari segi hidrolis baik tekanan, kecepatan dan headloss gradient memenuhi kriteria. Hal ini dapat berpengaruh besar terhadap pelayanan ke konsumen agar lebih optimal dan harapannya pada semua wilayah terlayani kebutuhan air bersihnya secara merata baik dari daerah layanan terjauhpun. Rencana anggaran biaya yang akan dikeluarkan pada perencanaan pengembangan jaringan distribusi air bersih 2036 sebesar Rp. 5.630.004.400,