Profitabilitas Pemanfaatan Biogas oleh Non Peternak di Desa Galengdowo, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang

Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat profitabilitas dan faktor yang mempengaruhi tingkat profitabilitas dari pemanfaatan biogas oleh non peternak. Penelitian ini dilakukan di Desa Galengdowo, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang. Desa Galengdowo merupakan desa yang berpotensi untuk dilalukan pengembangan energi biogas. Pemanfaatan kotoran ternak untuk biogas dari peternak berpotensi untuk didistribusikan ke non peternak sehingga mengoptimalkan pengurangan penggunaan energi tak terbarukan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu spatial cluster analysis digunakan untuk mengelompokkan KK non peternak, analisis demand biogas untuk menghitung kebutuhan biogas oleh non peternak, overlay peta untuk menentukan kelompok non peternak yang dapat terlayani, WTP digunakan untuk mengidentifikasi biaya retribusi yang bersedia dibayarakan oleh KK non peternak untuk peternak, ATP digunakan untuk mengidentifikasi kemampuan membayar KK non peternak, dan BCR digunakan untuk mengetahui keuntungan ekonomi yang diperoleh setiap KK non peternak. Berdasarkan pengelompokkan non peternak, terbentuk 246 kelompok non peternak. Total kebutuhan biogas seluruh non peternak di Desa Galengdowo yaitu 300,23 m3/hari sedangkan total sisa supply biogas dari peternak yaitu 421,33 m3/hari. Pendistribusian biogas perlu memperhatikan supply biogas, demand biogas, jarak antara biodigester ke rumah non peternak untuk meminimalkan biaya kontruksi pipa distribusi. Berdasarkan hasil eliminasi kelompok non peternak, terdapat 175 kelompok (312 KK) non peternak di Desa Galengdowo dapat terlayani biogas. Hasil analisis BCR menunjukkan bahwa 25%-28% non peternak tidak mendapatkan keuntungan dan 72%-75% non peternak mendapatkan keuntungan dari pemanfaatan biogas. Faktor yang mempengaruhi nilai BCR yaitu cost berupa biaya instalasi pipa distribusi yang diklasifikasikan berdasarkan jenis dan besar bahan bakar yang digantikan