SMKN Perikanan Dengan Pendekatan Konservasi Air Di Kabupaten Malang

Pemerataan fasilitas pendidikan di Kabupaten Malang khususnya pada tingkat SMK menjadi fokus utama Pemerintah Kabupaten Malang untuk menanggulangi angka pengangguran dan kemiskinan yang semakin meningkat setiap tahunnya. menurut data pemerintah Kabupaten Malang, 80% dari pengguran yang ada merupakan lulusan SMA. Maka memperbanyak pambangunan SMK dianggap dapat membantu mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan di Kabupaten Malang. Salah satu kecamatan yang mengalami kekurangan fasilitas pendidikan adalah Kecamatan Wajak, padahal Kecamatan Wajak akan dikembangkan menjadi kawasan minapolitan menurut keputusan Bupati. Perkembangan Kecamatan Wajak untuk menjadi kawasan minapolitan kurang didukung dengan sumber daya manusia yang memadai, sehingga perancangan pembangunan SMK Perikanan berlokasi di Kecamatan Wajak. Pendekatan konservasi air dipilih karena bangunan akan membutuhkan banyak air bersih untuk kolam praktikum siswa dan juga sebagai upaya menjaga kualitas air tanah dan mengurangi penggunaan air tanah secara terus menerus untuk menjaga ekosistem dan untuk penggunaan bagi generasi selanjutnya. Konservasi air dengan penerapan rain harvesting system diterapkan pada bangunan dan tapak untuk mengolah air hujan menjadi air bersih yang siap pakai, untuk kebutuhan air bersih pada bangunan dan tapak. Air hujan akan menjadi sumber air bersih utama, sehingga bangunan tidak akan menggunakan air dari PDAM ataupun air tanah seperti yang biasa dilakukan. Penerapan konsep rain harvesting system sebagai sumber air bersih utama pada bangunan dan tapak sangat cocok untuk diterapkan di Indonesia, mengingat Indonesia merupakan negara tropis dengan curah hujan yang cukup tinggi. Pengolahan air kotor untuk dimanfaatkan kembali juga turut membantu upaya menjaga lingkungan, sehingga bangunan SMK ini tidak meninggalkan limbah untuk lingkungan sekitarnya