Pengaruh Sudut Insersi Schanz Screw Terhadap Stabilitas Fiksasi Eksternal Menggunakan Metode Modifikasi Inoue Pada Uji Tarik (Pull Out Strength) Pada Fraktur Tibia Tulang Kambing Jawa (Capra Aegagrus Hircus) : Sebuah Penelitian Biomekanika

Pendahuluan: Fiksasi eksternal menggunakan metode modifikasi Inoue semakin banyak digunakan, seiring dengan meningkatnya kasus patah tulang tibia terbuka. Ini disebabkan, biayanya yang lebih murah, mudah didapat, mudah digunakan, dan sesuai bila dikaitkan dengan era Jaminan Kesehatan Nasional di Indonesia saat ini. Namun, metode ini sering menimbulkan komplikasi berupa pin loosening, yang disebabkan oleh kurangnya stabilitas konfigurasi fiksasi eksternal. Oleh karenanya, perlu dilakukan penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan stabilitas konfigurasi fiksasi eksternal metode ini. Metode: Tulang Tibia kambing Jawa (Capra Aegagrus hircus) dipatahkan dengan pola transversal dan dipasang fiksasi eksternal metode modifikasi Inoue. Pada group kontrol dilakukan pemasangan schanz screw dengan arah 900 perpendikular dengan tulang tibia. Perlakuan I, dilakukan pemasangan schanz screw dengan konfigurasi 100 divergen (cephalad & caudalat terhadap kontrol). Perlakuan II, dilakukan pemasangan schanz screw dengan konfigurasi 200 divergen (cephalad & caudalat terhadap kontrol). Perlakuan III, dilakukan pemasangan schanz screw dengan konfigurasi 300 divergen (cephalad & caudalat terhadap kontrol). Selanjutnya keempat kelompok tersebut dilakukan uji tarik (pull out strenght) dan dievaluasi pada 2 parameter biomekanika yaitu stiffness of construction dan static failure. Hasil dan Diskusi: Pemberian sudut insersi schanz screw dapat meningkatkan stabilitas konfigurasi fiksasi eksternal, baik pada parameter stiffness of construction dan static failure, dengan p<0,05. Seiring dengan penambahan besar sudut insersi schanz screw, juga semakin meningkatkan stabilitas konfigurasi fiksasi eksternal, dengan sudut optimal adalah 100 divergen, dengan p