Paugeraning Dumadi: Manajemen Personalia Pemimpin UMKM Sangkar Burung Di Desa Gedog Wetan Kecamatan Turen Kabupaten

Lumbanraja (2011) menjelaskan bahwa UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) merupakan sumber ekonomi dari bagian terbesar masyarakat, terbukti mampu bertahan hidup, bersaing di tengah krisis ekonomi serta merupakan jenis usaha yang menyerap banyak tenaga kerja. Dalam pengelohan manajemen, suatu organisasi baik profit maupun non-profit harus mampu membawa organisasi (usaha) tersebut mencapai tujuannya melalui manajemen personal yang baik. Tidak hanya berkiblat pada ilmu-ilmu manajemen barat namun pembentukan dan pengolahan manajemen personal dapat berprinsip pada budaya, salah satunya yakni Budaya Jawa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Budaya Jawa terhadap pengambilan keputusan pemilik usaha industri sangkar burung kepada karyawannya dengan melihat dasar sosial budaya dimana kegiatan ekonomi berlangsung. Metode yang dilakukan dalam penelitian adalah pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan (observation) dan wawancara mendalam (indepth interview). Informan kunci merupakan tiga pemilik UMKM sangkar burung yang dapat mengembangkan dan mempertahankan usahanya serta beberapa informan merupakan karyawan dan masyarakat sekitar. Lokasi penelitian berada di Desa Gedog Wetan Kecamatan Turen Kabupaten Malang, dimana industri kerajinan sangkar burung merupakan salah satu usaha yang menjadi pilihan bagi sebagian besar masyarakat desa. Hasil penelitian menunjukan bahwa tiga falsafah dalam Budaya Jawa yakni sepi ing pamrih rame ing gawe, gemi, nastiti, ngati-ati serta tuna satak bathi sanak berkonstribusi dalam manajemen personalia dan mempengaruhi gaya kepemimpinan pelaku UMKM sangkar burung di Desa Gedog Wetan. Hal tersebut terbukti bahwa dari ketiga informan kunci yakni Pak Sugiono, Pak Nur Atim dan Umi Nik masih tetap memegang dan melaksanakan beberapa prinsip etika Budaya Jawa dalam bersosialisasi dengan karyawan, masyarakat maupun rekan bisnis terutama prinsip nilai rukun dan hormat. Prinsip-prinsip Budaya Jawa yang mereka praktekan dalam aktivitas bersama dengan karyawan maupun masyarakat sekitar mampu menciptakan loyalitas stakeholders dan membangun good corporate culture