Stigmatisasi Masyarakat Pada Kelompok Tunawisma (Studi Pada Masyarakat Di Kelurahan Kasin - Kecamatan Klojen - Kota Malang)

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan banyaknya populasi tunawisma di Kota Malang, yang tetap ada bahkan bertambah dari tahun ke tahun. Tunawisma yang tersebar di Kota Malang belum dapat ditanggulangi oleh pemerintah dan belum dapat diterima oleh masyarakat sebagai pribadi yang normal. Sehinggga, tunawisma tersingkir dari kehidupan sosial dan berdampak pada keberlangsungan kehidupannya. Fenomena ini terjadi dikarenakan stigma yang diberikan masyarakat pada tunawisma. Stigmatisasi berlaku ketika masyarakat umum sebagai The Normals memberikan pandangan (Virtual Social Identity) yang tidak sesuai dengan kenyataan (Actual Social Identity) pada tunawisma. Untuk itu sebagai alat analisis digunakan teori Stigma oleh Erving Goffman serta penggunaan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Dalam penelitian ini didapatkan delapan informan yang terdiri dari empat orang tunawisma dan empat orang masyarakat umum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat telah memberikan stigma pada tunawisma. Pemberian stigma didasarkan pada atribut yang melekat pada tunawisma, serta didukung dengan adanya perbedaan antara actual social identity dengan virtual social identity. Perbedaan pandangan dengan kenyataan yang sangat mencolok adalah perbedaan anggapan asal-usul, pekerjaan, kegiatan sehari-hari, kepribadian, dan penampilan. Masyarakat mengucilkan kelompok tunawisma sehingga tunawisma tidak dapat lagi bergabung dengan masyarakat umum sebagai suatu kelompok masyarakat yang utuh. Dampak yang terjadi dari adanya stigma adalah sulitnya tunawisma untuk memperbaiki atau meningkatkan kesejahteraan hidupnya secara sosial maupun ekonomi